WahanaNews.co, Jakarta - Pemerintah terus memperkuat sektor pariwisata sebagai salah satu pilar pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan. Melalui sektor ini, Indonesia tidak hanya mendorong penciptaan lapangan kerja dan pengurangan kemiskinan, tetapi juga meningkatkan ketahanan sosial di tengah dinamika global.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan hal tersebut dalam The 37th Joint Meeting of the United Nations (UN) Tourism Commission for East Asia and the Pacific, and the UN Tourism Commission for South Asia yang digelar di Jakarta, Selasa (15/04).
Baca Juga:
Perkuat Aksi Iklim, ASEAN Luncurkan Rencana Pembiayaan Hijau 2025–2028
“Sudah saatnya kita mengadakan pertemuan tentang pariwisata yang dapat mengurangi dampak ketidakpastian global. Pariwisata membawa perubahan transformasional yang nyata, dengan mudahnya akses informasi dan perjalanan lintas negara,” ujar Menko Airlangga.
Pariwisata dinilai sebagai sektor strategis yang mampu menjadi penggerak utama pertumbuhan. Pada tahun 2024, Indonesia mencatatkan lebih dari 13 juta kedatangan wisatawan mancanegara. Sektor ini juga menciptakan hampir 25 juta lapangan kerja dan menyumbang devisa sebesar USD16,7 miliar.
Lebih lanjut, Menko Airlangga menyoroti pentingnya sektor pariwisata dalam menghadapi risiko ketidakpastian global, termasuk potensi dampak dari tarif baru yang diberlakukan Amerika Serikat terhadap perdagangan dunia. Menurutnya, pariwisata memiliki daya lenting tinggi dan dapat menjadi solusi strategis dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional.
Baca Juga:
Pertemuan Co-Chairs Working Group BBK ke-17 Dorong Kolaborasi Strategis dan Investasi di Kawasan Batam, Bintan, dan Karimun
Demikian dilansir dari laman kemenkeugoid, Sabtu (19/4).
[Redaktur: JP Sianturi]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.