WAHANANEWS.CO, Jakarta - Kebijakan dagang yang semula diklaim menguntungkan Amerika Serikat kini justru menuai kecaman dari warganya sendiri.
Sejumlah pengguna media sosial di Negeri Paman Sam menilai perjanjian tarif impor terbaru antara Donald Trump dan Presiden Indonesia Prabowo Subianto malah memperburuk beban ekonomi masyarakat Amerika.
Baca Juga:
Akui Negosiasi dengan AS Alot, Prabowo: Kita Harus Lindungi Pekerja Meski AS Minta Banyak
Pada Selasa (15/7/2025), Donald Trump mengumumkan bahwa dirinya telah mencapai kesepakatan perdagangan dengan Presiden Prabowo.
Dalam kesepakatan tersebut, barang-barang asal Amerika dikenakan tarif nol persen saat masuk ke Indonesia, sementara barang dari Indonesia justru terkena tarif sebesar 19 persen saat memasuki pasar Amerika.
Trump menyebut perjanjian ini sebagai langkah bersejarah yang membuka akses penuh AS ke pasar Indonesia.
Baca Juga:
Industri Mebel RI Ketar-ketir: Tarif AS Bisa Picu PHK Massal, Order Turun 30%
Namun, alih-alih disambut antusias, banyak warga Amerika justru merasa dirugikan, terutama karena kebijakan tersebut berpotensi menaikkan harga barang-barang impor yang dibutuhkan konsumen.
Seorang influencer TikTok bernama Nicholas lewat akun @nic6867 mengkritik isi perjanjian tersebut. Ia menyebut pernyataan Trump menyesatkan karena beban tarif sejatinya akan ditanggung oleh konsumen AS, bukan Indonesia.
"Ini yang sebenarnya dikatakan oleh Donald Trump: 'mereka membayar 19% dan kita tidak membayar apa pun'. Itu tidak benar. Ini adalah tarif 19% atas semua barang dari Indonesia yang masuk ke AS, yang berarti bahwa semua barang penting bagi konsumen Amerika yang berasal dari Indonesia akan dikenakan tarif tambahan sebesar 19%," ujar Nicholas dalam videonya.