Menurut Purbaya, penerapan kecerdasan buatan dapat membantu mendeteksi potensi masalah layanan kesehatan, termasuk proses klaim yang bermasalah, sehingga bisa diselesaikan lebih cepat dan efisien.
“Itu patut diinvestigasi. Yang begitu akan diselesaikan dengan cepat. Jadi, saya harapkan sih enam bulan ke depan itu (IT) sudah bekerja. Mereka bilang bisa. Kalau bisa sih harusnya BPJS kita merupakan IT di sistem rumah sakit yang terbesar dan terbaik di dunia,” jelasnya.
Baca Juga:
23 Juta Peserta Menunggak, BPJS Kesehatan Tumpuk Utang Rp10 Triliun
Purbaya memastikan pemerintah tidak akan memberikan sanksi jika BPJS Kesehatan belum mampu memenuhi mandat dalam waktu dekat, namun ia berharap lembaga tersebut serius mempercepat pembenahan sistem dan pelayanan.
“Saya lihat orang-orang yang nggak mampu bisa melakukan operasi yang mahal, saya sampai kaget dengarnya. Tapi kalau bagus, ya kita jalani, kenapa nggak,” ujarnya menutup pernyataan.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.