WahanaNews.co, Jakarta - Kebutuhan bahan pokok di masyarakat cenderung mengalami peningkatan pada bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri. Dalam upaya membantu masyarakat memenuhi kebutuhan dengan harga terjangkau, pemerintah mendorong pendistribusian bahan pokok termasuk minyak goreng, dengan jumlah dua kali lipat dari biasanya.
“Atas instruksi Bapak Presiden dan juga hasil rapat koordinasi terbatas (rakortas), jumlah distribusi bahan pokok yang biasanya 250 ribu ton, bulan Ramadhan ini jadi 500 ribu ton,” ujar Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika pada penutupan Bazar Ramadhan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemenperin di Jakarta, Kamis (13/3).
Baca Juga:
Menperin: Pembangunan Refinery Jadi Game Changer Pertumbuhan Industri Petrokimia
Dirjen IA menjelaskan, pemerintah juga mendorong Bulog, ID FOOD, bekerja sama dengan PT Telkom untuk menyebarkan bahan pokok, sehingga dapat memperpendek rantai distribusi.
“Semakin pendek rantainya, maka harga akan bisa diturunkan. Mudah-mudahan langkah ini dapat membantu masyarakat. Kita sangat berharap minyak goreng yang diterima oleh konsumen bisa di bawah harga eceran,” ujar Putu.
Di samping itu, sektor manufaktur Indonesia terus mencatatkan pertumbuhan optimisme sejak awal tahun 2025. Pada bulan Februari 2025, nilai Purchasing Manager Index (PMI) tercatat 53,6, naik signifikan 1,7 poin dibanding Januari 2025. Demikian juga Indeks Kepercayaan Industri (IKI) yang tercatat 53,15 di bulan Februari 2025.
Baca Juga:
Kemenperin Dukung Sinergi PTDI dan YPTI Kuatkan Rantai Pasok Industri Dirgantara
Tingginya optimisme industri di bulan Februari 2025 tersebut tidak terlepas pula dari peningkatan permintaan produk-produk industri di bulan Ramadhan dan persiapan Lebaran.
Karenanya, selain menjaga harga bahan pokok, Kementerian Perindustrian juga berupaya memastikan ketersediaan stok pasar dan mendistribusikan produk dalam negeri dengan harga terjangkau melalui penyelenggaraan Bazar Ramadhan “Belanja Murah, Rezeki Berlimpah di Bulan Penuh Berkah”. Kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap tahun oleh DWP Kemenperin.
Selama tiga hari pelaksanaan bazar pada 11-13 Maret 2025, tercatat jumlah transaksi uang yang beredar mencapai Rp600 juta. “Angka ini menunjukkan bahwa bazar Ramadhan DWP mampu menggerakan ekonomi di lingkungan kantor Kemenperin,” tutur Ketua Panitia Bazar Ramadhan, Hirda Rum.