Perusahaan asal Texas, AS ini sebetulnya terhitung termasuk perusahaan tua.
Situs resmi perusahaan mencatat, korporasi ini didirikan pada 1872, artinya sudah berumur sekitar 148 tahun dan produk Kimberly-Clark sudah tersebar di 175 negara.
Baca Juga:
Google Umumkan Akuisisi Perusahaan Keamanan Siber Wiz
Beberapa merek produk Kimberly-Clark diantaranya, Huggies, Kleenex, Scott, Kotex, Cottonelle, Poise, Depend, Andrex, Pull-Ups, GoodNites, Intimus, Neve, Plenitud, Viva dan WypAll.
Kimberly-Clark merupakan perusahaan tercatat di NYSE atau Wall Street, dengan kode saham KMB. Perusahaan ini, pada 2019 lalu, membukukan total penjualan US$ 18,5 miliar.
HM Sampoerna
Baca Juga:
Elon Musk Gagal Akuisisi OpenAI, Ini Alasan Penolakan Tegas dari Dewan Direksi
Pada 2005, perusahaan rokok asal AS, PT Philip Morris Indoneesia, mengumumkan rencana akuisisi sebesar 40% saham PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP). Perseroan berencana membeli 1.753.200.000 lembar saham HMSP dengan harga Rp 10.600 per saham. Informasi ini dipublikasikan oleh manajemen Philip Morris Indonesia pada Senin (14/3/2005).
PT Philip Morris Indonesia merupakan bagian dari Philip Morris International, yang dikenal sebagai produsen berbagai merek rokok internasional, antara lain Marlboro Merah, Marlboro Menthol, Marlboro Lights Menthol, dan Longbeach Mild.
Pihak manajemen menjelaskan bahwa pada 9 Maret 2005, Philip Morris Indonesia telah memulai proses negosiasi untuk memperoleh saham HMSP dari beberapa pemegang saham, termasuk Dubuis Holdings Limited, perusahaan yang dikendalikan oleh Putera Sampoerna.