WahanaNews.co, Jakarta -
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menegaskan dukungannya terhadap Program Pemagangan Lulusan Perguruan Tinggi atau Program Magang Nasional yang menjadi kebijakan prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Program strategis ini dinilai sebagai langkah strategis untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) industri yang kompeten, adaptif, dan siap menjawab tantangan transformasi ekonomi nasional.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan bahwa pemagangan memiliki nilai strategis dalam mempercepat proses penyiapan tenaga kerja muda sebelum memasuki dunia industri. “Melalui pemagangan, lulusan pendidikan tinggi memperoleh keterampilan yang relevan dengan kebutuhan riil industri, sekaligus memahami ekosistem kerja modern yang menuntut disiplin, produktivitas, dan kemampuan inovasi,” kata Menperin dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (2/12).
Baca Juga:
Purbaya Panggil 200 Pengusaha Kelapa Sawit, Singgung Kasus CPO. Ini Pembahasannya
Menperin menekankan pentingnya kolaborasi lintas pemangku kepentingan untuk memastikan program ini berjalan efektif, khususnya dari pihak pelaku industri yang diharapkan membuka peluang partisipasi.
“Partisipasi industri akan memberikan dampak signifikan terhadap ketersediaan tenaga kerja terampil dan efisiensi proses rekrutmen, sekaligus mendukung peningkatan daya saing industri manufaktur nasional,” tuturnya.
Sekretaris Jenderal Kemenperin Eko S.A. Cahyanto menjelaskan, dukungan Kemenperin diwujudkan melalui sinergi program dengan mendorong partisipasi industri, fasilitasi informasi, dan pendampingan. Eko menilai pemagangan nasional merupakan instrumen strategis yang berdampak langsung dalam menyelaraskan keterampilan lulusan pendidikan tinggi dengan kebutuhan industri.
Baca Juga:
Sektor IKFT Makin Tangguh, Siap Jadi Penggerak Utama Pertumbuhan Ekonomi 2026
“Program pemagangan nasional ini menjadi salah satu metode pembangunan tenaga kerja yang efektif sebagaimana yang sudah diamanatkan dalam UU Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian,” ujarnya pada acara Sosialisasi Program Magang Nasional Batch 3 Kemenperin.
Langkah tersebut sejalan dengan upaya memanfaatkan momentum bonus demografi Indonesia yang ditandai dengan 69 persen penduduk usia produktif pada tahun 2025. Eko turut mengimbau para pelaku industri untuk berpartisipasi aktif, mengingat seluruh komponen pembiayaan peserta magang telah ditanggung oleh pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan.
“Sehingga lulusan perguruan tinggi tidak hanya memiliki pengalaman kerja, tetapi juga memahami budaya kerja industri, standar keselamatan, dan etos inovasi yang dibutuhkan dalam sistem produksi modern,” tegasnya.