WahanaNews.co | Bank Indonesia (BI) telah menandatangani kontrak kerja sama dengan 4 bank sentral ASEAN, yakni Bank Negara Malaysia (BNM), Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP), Monetary Authority of Singapore (MAS), dan Bank of Thailand (BOT).
Kelima bank sentral tersebut sepakat mendorong kemudahan transaksi digital lintas batas.
Baca Juga:
Capaian Kolaborasi Kendalikan Inflasi Pangan di Papua Barat Daya Tahun 2024, Bank Indonesia Perwakilan Papua Barat Gelar Torang Locavore
Kerja sama ini tertuang dalam penandatanganan Nota Kesepahaman Kerja Sama Konektivitas Pembayaran Kawasan pada Senin (14/11). Ini adalah bagian dari rangkaian kegiatan KTT G20, di mana momentum penandatanganan ini diawali pidato sambutan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Implementasi kerja sama ini bakal mendukung dan memfasilitasi perdagangan, investasi, pendalaman pasar keuangan, remitansi, pariwisata, dan aktivitas ekonomi lintas batas lainnya, serta mendorong ekosistem ekonomi dan keuangan kawasan yang lebih inklusif.
Inisiasi kerja sama ini juga secara khusus diharapkan dapat mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terutama untuk mendorong penetrasi dan eksposur UMKM di pasar global.
Baca Juga:
Bank Indonesia Kaltim: Pembangunan IKN Berdampak Positif pada Perekonomian Daerah
Kerja sama konektivitas pembayaran kawasan ini meliputi beberapa skema konektivitas sistem pembayaran, termasuk QR code dan fast payment.
Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan kerja sama ini menjadi batu lompatan untuk membuka jalan bagi konektivitas pembayaran lintas batas yang lebih kuat dan maju.
"Kerja sama bilateral yang telah terjalin selama ini akan diperluas melalui kerja sama konektivitas pembayaran kawasan sebagai upaya untuk memperkuat integrasi ekonomi kawasan. Kolaborasi ini juga menjadi kunci untuk mempercepat pemulihan ekonomi," katanya, dikutip dari situs resmi BI, Senin (14/11).
Perry mengharapkan negara lain dapat mengikuti inisiatif dan kepemimpinan BI dalam kerja sama ini dan menjadikannya sebagai rujukan untuk mengimplementasikan konektivitas pembayaran lintas batas.
Sementara, Gubernur BNM Shamsiah Yunus mengungkapkan kerja sama ini mewujudkan visi ASEAN untuk menciptakan jaringan pembayaran lintas batas yang lebih cepat dan efisien serta mampu mendukung kemajuan digitalisasi dan integrasi keuangan yang bermanfaat bagi pembangunan ekonomi di kawasan.
Managing Director MAS Ravi Menon menganggap kerja sama ini menjadi momentum penyelarasan inisiatif G20 dengan upaya ASEAN dalam mengatasi isu pembayaran lintas batas, mendukung upaya pemulihan ekonomi pascapandemi, membuka kesempatan usaha, dan mendorong pertumbuhan yang lebih inklusif.
Sedangkan Deputi Gubernur BSP Mamerto E. Tangonan yang hadir mewakili Gubernur BSP Felipe M Medalla menambahkan bahwa semakin menyadari tingginya ketergantungan ekonomi di kawasan, semakin perlu upaya bersama untuk mewujudkan visi interkonektivitas ASEAN.
Terakhir, Deputi Gubernur BOT Ronadol Numnonda yang mewakili Gubernur BOT Sethaput Suthiwartnarueput juga turut menyampaikan bahwa ASEAN saat ini telah menjadi hotspot global dalam interkonektivitas pembayaran lintas batas.
Lebih jauh lagi, konektivitas pembayaran kawasan akan membuka jalan bagi transformasi digital ASEAN dan memperdalam integrasi keuangan kawasan. [rna]