WahanaNews.co, Jakarta -Kementerian Perdagangan bersama perusahaan ritel PT Mitra Adiperkasa, Tbk (MAP) memfasilitasi penjajakan bisnis (one on one business matching) bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di kantor Kemendag, Kamis (27/2).
Penjajakan bisnis ini mempertemukan
21 merek fesyen UMKM dengan berbagai toko serba ada (toserba/ department store) yang berada di
bawah naungan MAP. Penjajakan bisnis ini merupakan upaya Kemendag memperkuat produk dalam negeri di ritel modern serta mendorong peningkatan pemasaran produk-produk lokal.
Baca Juga:
Atdag Kuala Lumpur Gandeng Delapan Perusahaan di PERNAS International Franchise Festival 2025
“Kemendag berkomitmen untuk membantu pemasaran produk-produk UMKM. Tidak hanya untuk ekspor, tetapi juga untuk penguasaan pasar dalam negeri. Penjajakan bisnis ini sebagai langkah konkret agar Indonesia tidak menjadi target pasar bagi negara lain, tetapi justru menjadi produsen besar dalam industri fesyen global,” kata Mendag Busan.
Mendag Busan mengatakan, pasar fesyen di Indonesia terus menunjukkan potensi yang besar. Nilai transaksi pasar untuk pakaian jadi di Indonesia pada 2025 terproyeksi sebesar USD 23,61 miliar atau
meningkat 4,19 persen dari 2024. Untuk lima tahun ke depan, pertumbuhan terproyeksi sebesar 3,67 persen.
Mendag Busan juga mengatakan, fasilitasi penjajakan bisnis ini sejalan dengan salah satu program prioritas Kementerian Perdagangan, yakni Pengamanan Pasar Dalam Negeri. Artinya, pasar dalam negeri patut diisi produk-produk lokal yang saat ini kualitasnya sangat baik dan mampu bersaing dengan produk luar negeri.
Baca Juga:
Mendag Busan Lepas Ekspor Produk Mainan Anjing ke Amerika dan Eropa Senilai Rp35 Miliar
Dari 21 UMKM terpilih yang berkesempatan mengikuti penjajakan bisnis dengan MAP, empat di
antaranya telah mencapai kesepakatan bekerja sama dengan MAP. Keempatnya menandatangani MoU dengan MAP di momen penjajakan bisnis hari ini dan disaksikan Mendag Busan.
Keempat merek UMKM, yaitu E BOON, KAYO, I2NETA, dan BLANKENHEIM dihubungkan dengan empat ritel, yaitu Sogo, Seibu, Galeries Lafayette, dan Alun-Alun Indonesia. MAP akan terus serius dalam penjajakan ini, agar seluruh UMKM fesyen lokal peserta penjajakan bisnis hari ini bisa mencapai kesepakatan dan langsung memulai kerja sama seperti empat UMKM sebelumnya.
Mendag Busan mengapresiasi hal tersebut. Ia melihat, masuknya UMKM ke empat ritel MAP ini membuktikan bahwa produk UMKM Indonesia memiliki daya saing. Ke-21 UMKM yang mengikuti penjajakan bisnis kali ini merupakan hasil kurasi 396 UMKM produk fesyen untuk dipertemukan dengan ritel modern MAP.
Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk kerja sama Kemendag dengan ritel untuk meningkatkan penyerapan produk UMKM.
[Redaktur: Alpredo]