WahanaNews.co, Denpasar - Menteri Perdagangan Budi Santoso mengajak para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Bali untuk aktif memanfaatkan Program UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor) yang diinisiasi Kementerian Perdagangan.
Menurutnya, program ini akan
memaksimalkan potensi ekspor produk-produk unggulan UMKM di Bali. Ajakan ini disampaikan Mendag Busan dalam dialog bersama 30 pelaku UMKM di Denpasar, Bali, Selasa, (29/7).
Baca Juga:
Bukukan Potensi Transaksi Rp9,19 Miliar di Mega Halal Bangkok 2025, Indonesia Perkuat Posisi Produk Halal di Pasar Global
UMKM yang hadir merupakan binaan Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HPPI), Indonesia Design Development Center (IDDC), dan Export Center Surabaya. Turut mendampingi Mendag Busan, yaitu Sekretaris Jenderal Kemendag Isy Karim, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional
Kemendag Fajarini Puntodewi, dan Inspektur Jenderal Kemendag Putu Jayan Danu Putra.
“Produk UMKM Bali sangat berpotensi ekspor. Untuk semakin meningkatkan daya saing produk-produk potensial asal Bali ini, kita perlu memperkuat standardisasi, peningkatan kualitas, pengemasan yang baik, dan manajemen yang siap ekspor. Program UMKM BISA Ekspor menawarkan kesempatan peningkatan kapasitas tersebut dan kami berharap para pelaku UMKM dapat memanfaatkannya,” ujar Mendag.
Mendag Busan menjelaskan, untuk mendapatkan buyer dan menembus ekspor, penting bagi UMKM untuk meningkatkan kapasitas dari dua sisi, yaitu kualitas produk (resource based) dan strategi pemasaran berbasis pasar (market-based).
Baca Juga:
Produk Mamin Indonesia Catatkan Potensi Transaksi Rp36,27 Miliar di Filipina
Ia juga menegaskan, Kemendag siap memfasilitasi UMKM untuk menjalin kontak dengan calon buyer di luar negeri melalui kegiatan penjajakan kerja sama bisnis (business matching). Perwakilan perdagangan akan terlebih dahulu melakukan kurasi agar produk
UMKM yang ditampilkan sesuai dengan kebutuhan calon buyer.
“Kami memiliki 46 perwakilan perdagangan di 33 negara akreditasi yang meliputi Atase Perdagangan
dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC). Mereka siap membantu UMKM yang sudah dikurasi untuk presentasi langsung dan memfasilitasi pertemuan dengan calon buyer,” tambah Mendag Busan.
Dalam paruh pertama 2025, UMKM BISA Ekspor telah memfasilitasi 356 kegiatan business matching, 241 sesi presentasi peluang bisnis (pitching), dan 115 pertemuan langsung dengan buyer dari 33 negara mitra dagang atau lebih. Pada periode tersebut, tercatat sebanyak 609 UMKM telah mengikuti program business matching dengan nilai transaksi ekspor mencapai USD 87,04 juta atau setara dengan sekitar Rp1,3 triliun.