WahanaNews.co | PT PLN (Persero) terus memperkuat infrastruktur kelistrikan di wilayah perbatasan dengan mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di daerah Temajuk, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Keberadaan PLTS berkapasitas 371 kilowatt peak (kWP) ini diharapkan mendorong perekonomian masyarakat di wilayah yang berbatasan langsung dengan Kampung Melano Malaysia tersebut.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menjelaskan, melalui kehadiran PLTS di wilayah terluar Indonesia ini menjadi cerminan komitmen perseroan dalam mengakselerasi penggunaan energi hijau sekaligus mendorong perekonomian masyarakat.
Baca Juga:
PLN Tampilkan Proyek PLTS Terapung dan Upaya Transformasi Digital di Ajang AIPF 2023
"Tidak hanya sekadar meningkatkan bauran Energi Baru dan Terbarukan (EBT), melalui langkah ini, kita juga berupaya mendorong perekonomian bagi saudara-saudara kita di wilayah 3T melalui kehadiran listrik, kali ini di Sambas yang berbatasan langsung dengan Malaysia," jelas Darmawan.
Dirinya menerangkan, dalam mengakselerasi transisi energi di tanah air, perseroan akan memaksimalkan potensi EBT yang terdapat di masing-masing daerah.
"Dengan memaksimalkan potensi EBT yang terdapat di masing-masing wilayah, PLN akan terus mengakselerasi transisi energi di seluruh tanah air," terangnya.
Baca Juga:
HUT RI ke-78, PLN Hadirkan Listrik 24 Jam di Desa Perbatasan RI-Malaysia
Ket foto : Petugas PLN memastikan keandalan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Temajuk, Sambas, Kalimantan Barat. (Dok PLN)
Di sisi lain, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Barat Mochamad Soffin Hadi mengatakan, bersamaan dengan PLTS, PLN juga sedang menyelesaikan jaringan listrik untuk grid ke sistem isolated di daerah Temajuk.
"Saat ini kami berupaya memperkuat pasokan listrik ke daerah 3T, khususnya di daerah Temajuk agar masyarakat dapat segera menikmati layanan listrik 24 jam dan revitalisasi PLTS sebesar 371 kWP yang dijadwalkan beroperasi pada Agustus 2023 mendatang," ujar Soffin.