WahanaNews.co, Jakarta - Harga Patokan Ekspor (HPE) komoditas konsentrat tembaga (Cu ≥ 15 persen)
naik pada paruh pertama November 2025. HPE rata-rata ditetapkan sebesar USD 5.462,14 per Wet Metrik
Ton (WMT) atau naik 15,10 persen dibandingkan paruh kedua September 2025 yang sebesar USD 4.745,52
per WMT.
Penetapan HPE dituangkan dalam “Keputusan Menteri Perdagangan (Kepmendag) Nomor 2151 Tahun 2025 tentang HPE atas Produk Pertambangan yang Dikenakan Bea Keluar”. Kepmendag tersebut ditetapkan pada 4 November 2025 dan berlaku untuk periode 5—14 November 2025.
Baca Juga:
“Where Spices Tell Stories”, Misi Dagang Rempah ke Belanda Bukukan Potensi Transaksi Rp239,4 Miliar
“Nilai HPE konsentrat tembaga naik dibanding paruh kedua September 2025 akibat meningkatnya permintaan global terhadap tembaga. Permintaan ini terutama untuk kebutuhan industri energi terbarukan, kendaraan listrik, dan manufaktur perangkat elektronik. Kenaikan HPE juga akibat fluktuasi nilai tukar dan gangguan produksi di sejumlah tambang besar dunia yang mengakibatkan jumlah pasokan terbatas,” jelas Pelaksana Tugas(Plt.) Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Tommy Andana.
Tommy menambahkan, kenaikan harga logam di pasar global turut memengaruhi peningkatan HPE
komoditas tembaga. Pada periode pertama November 2025, harga tembaga naik 9,45 persen, emas naik
18,86 persen, dan perak naik 27,81 persen dibandingkan paruh kedua September 2025.
Kenaikan harga logam terjadi karena meningkatnya minat investor terhadap logam mulia sebagai aset lindung nilai. HPE konsentrat tembaga ditetapkan berdasarkan masukan teknis dari Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral (ESDM). Masukan teknis tersebut mengacu pada data London Metal Exchange (LME) untuk tembaga
serta London Bullion Market Association (LBMA) untuk emas dan perak. Penetapan HPE dilaksanakan secara berkala, kredibel, dan transparan untuk memberikan kepastian usaha bagi pelaku industri.
Baca Juga:
Mendag Busan: Kemendag Terus Perkuat Tiga Program Prioritas
“HPE ditetapkan melalui koordinasi antarinstansi yang melibatkan Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian, Kemendag, Kementerian ESDM, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Perindustrian. Keterlibatan berbagai kementerian ini untuk memastikan bahwa penetapan HPE mencerminkan kondisi dan perkembangan pasar global secara objektif,” ujar Tommy.
[Redaktur: Alpredo]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.