Kemudian Vietnam mematok BBM non subsidi senilai Rp19.000 per liter, Kamboja Rp16.600 per liter, sedangkan Myanmar senilai Rp16.600 per liter.
Harga minyak mentah dunia sendiri saat ini masih tinggi imbas konflik Rusia-Ukraina yang telah berlangsung selama empat pekan.
Baca Juga:
Pertumbuhan Tinggi, Dirjen ESDM: Masalah Over Supply Listrik di Jawa-Bali Akan Teratasi
Kenaikan harga minyak mentah dunia mempengaruhi harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia crude price (ICP).
ICP tercatat sebesar US$114,55 per barel pada Kamis (24/3). Angkanya melonjak dari rata-rata ICP Februari 2022 yang hanya US$95,7 per barel.
"Dengan mempertimbangkan harga minyak bulan Maret yang jauh lebih tinggi dibanding Februari, maka harga keekonomian atau batas atas BBM umum RON 92 April 2022 akan lebih tinggi lagi dari Rp14.526 per liter, bisa jadi sekitar Rp16 ribu per liter," tutur Agung dalam keterangan resmi yang diunggah pada situs resmi Kementerian ESDM, kemarin.
Baca Juga:
Tarif Listrik Triwulan IV Tidak Naik, PLN Jaga Pelayanan Listrik Tetap Andal
Sebelumnya, Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga memberikan isyarat agar Pertamina menaikkan harga Pertamax.
Pasalnya, perusahaan pelat merah ini menjual Pertamax di bawah harga keekonomian.
Arya mengatakan harga keekonomian Pertamax adalah Rp14.500 per liter. Namun, Pertamina menjual Pertamax sebesar Rp9.000 per liter sekarang.