WahanaNews.co, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menandatangani nota kesepahaman (MoU) bersama perusahaan asal Jepang, JERA Co., Inc. (JERA). Adapun isi kesepakatan tersebut terkait dengan pengembangan infrastruktur LNG LNG dan bahan bakar rendah karbon seperti hidrogen/amonia.
Kolaborasi ini akan mencakup transportasi LNG dan hidrogen/amonia serta Operation & Maintenance (O&M) terminal penerimaan LNG, pembangunan kapasitas melalui benchmarking, pelatihan, dan/atau pertukaran untuk meningkatkan efisiensi operasional penanganan LNG. Selain itu, kedua pihak juga akan mempertimbangkan pengembangan bisnis baru yang terkait dengan Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS).
Baca Juga:
Korupsi LNG Pertamina, KPK Tetapkan Dua Tersangka Baru
Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha Pertamina, Salyadi Saputra menilai, kolaborasi ini memainkan peran penting dalam transisi energi. Melalui langkah ini, JERA dan Pertamina berkontribusi pada target Indonesia untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060.
"Kami melihat gas dan LNG sebagai sumber energi transisi penting, mengantisipasi kemajuan signifikan dalam proyek gas utama di Indonesia," kata Salyadi, dalam keterangan tertulis, Minggu (17/12/2023).
"Selain itu, upaya kolaboratif kami akan diperluas ke Low Carbon Fuel, melalui pengembangan proyek Green Hydrogen/Ammonia, yang bertujuan untuk memfasilitasi produsen listrik dalam upaya dekarbonisasi melalui substitusi bahan bakar," sambungnya.
Baca Juga:
Tindakan Karen Agustiawan Rugikan Negara, Hakim Vonis 9 Tahun Penjara
Di samping itu, menurutnya pengembangan CCUS adalah kolaborasi yang menjanjikan, mengingat portofolio Pertamina yang substansial dengan setidaknya 8 proyek CCS/CCUS di Indonesia.
Sementara itu, Senior Managing Executive Officer and Chief of Global Strategist JERA, Steven Winn mengatakan, pihaknya memahami bahwa gas dan LNG adalah kunci dalam proses dekarbonisasi di Indonesia. Menurutnya, dekarbonisasi bukan panduan satu ukuran untuk semua, tetapi perlu disesuaikan secara khusus untuk setiap negara.
"Kami akan menyediakan solusi terkini untuk isu energi di Indonesia, sambil memperkuat rantai nilai untuk bahan bakar yang lebih hijau. MoU ini memungkinkan kami memanfaatkan pengalaman dan kapabilitas kami untuk membantu Indonesia mencapai emisi nol bersih," ujar Winn.