“Direktorat Logistik & Infrastruktur dari Holding berperan sebagai integrator melihat adanya potensi besar sinergi antar Subholding dan Anak Perusahaan untuk mendukung pencapaian Jargas khususnya di aset-aset properti PT Patra Jasa, dengan adanya Jargas, diharapkan dapat mengurangi impor LPG subsidi yang nilainya cukup besar,” imbuh Alfian.
Kerja sama tersebut juga menyasar perkantoran, hotel dan ruko yang dimiliki Patra Jasa dengan potensi pemakaian gas mencapai 15.000 M3 per bulan.
Baca Juga:
Pertamina Patra Niaga Salurkan Bantuan ke 7 Posko Erupsi Gunung Lewotobi
Patra Jasa tercatat memiliki jaringan perhotelan di Jakarta, Bogor, Cirebon, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Bali, Dumai dan Balikpapan.
Menurut Alfian, Nota Kesepahaman ini diharapkan dapat menjadi binding agreement selambat-lambatnya pada triwulan I 2024, agar proyek pembangunan jargas di aset-aset Patra Jasa dapat segera dimulai.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso mengatakan pengembangan Jargas merupakan upaya Pertamina untuk menekan emisi mendukung target Pemerintah mencapai NZE 2060.
Baca Juga:
Pertamina Manfaatkan Potensi Alam untuk Serap Karbon Lewat Dua Inisiatif Terintegrasi
“Penggunaan gas yang dijalankan Pertamina sebagai energi transisi dan Indonesia masih memiliki potensi gas bumi yang mencukupi sebagai sumber energi yang lebih hemat dan ramah lingkungan,” ujar Fadjar. Demikian dilansir dari laman bumngoid, Senin (8/1).
[Redaktur: JP Sianturi]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.