WAHANANEWS.CO, Jakarta - Halaman masjid yang kini dialihfungsikan menjadi posko pengungsian tampak dipenuhi aktivitas warga.
Suara dentingan alat masak dari dapur umum bercampur obrolan para relawan yang tak kenal lelah membantu.
Baca Juga:
PLN Kerahkan Seluruh Kekuatan Pulihkan Listrik Sumut, Bahlil: Jumat Malam Semoga Menyala
Di tengah suasana yang padat namun penuh kekeluargaan itu, para pengungsi dari Desa Blang Panjoe, Kabupaten Bireuen, Aceh, berupaya menata kembali hidup mereka setelah rumah-rumah terendam banjir.
Di tempat sederhana inilah mereka saling menguatkan dan kembali menumbuhkan harapan.
Di antara keramaian itu, Deva salah seorang warga tak mampu menahan haru ketika bantuan logistik mulai didistribusikan.
Baca Juga:
Bahlil Lahadalia Pastikan Kebutuhan Dasar Pengungsi Terpenuhi, PLN Kerahkan Dukungan Penuh di Aceh
Baginya, dukungan dari PT PLN (Persero) melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terasa seperti pertolongan yang datang di saat paling dibutuhkan.
Suasana dapur umum di Posko Penanganan Bencana Desa Blang Panjoe, Kabupaten Bireuen, Aceh.
“Terima kasih kami ucapkan kepada pihak-pihak terkait seperti PLN, Bapak Menteri ESDM, Pak Bahlil. Terima kasih karena sudah kasih bantuan ke kami sebegini rupa,” tutur Deva dengan suara bergetar.
Rasa syukur serupa dirasakan Murdiana, ibu rumah tangga yang turut mengungsi. Ia menatap tumpukan bantuan kebutuhan pokok dengan penuh lega.
Menurutnya, di tengah situasi darurat, ketersediaan makanan menjadi kebutuhan yang paling mendesak.
“Kalau ada rezeki, semoga bantuannya bisa diperpanjang lagi. Sebab, kami sangat membutuhkan,” ungkapnya.
Bupati Bireuen, Mukhlis, menyampaikan apresiasinya terhadap kepedulian pemerintah pusat melalui Kementerian ESDM dan PLN.
Ia menilai dukungan tersebut memberikan energi moral bagi masyarakat yang sedang berjuang bangkit dari bencana.
Bantuan yang disalurkan PLN melalui Kementerian ESDM antara lain 700 kilogram beras, 700 kilogram gula, serta 1.400 liter minyak goreng untuk memenuhi kebutuhan dasar warga.
Antusiasme warga terdampak terlihat di tengah antrean panjang untuk menerima makanan di Posko Penanganan Bencana Desa Blang Panjoe, Kabupaten Bireuen, Aceh.
“Ini merupakan kebahagiaan besar bagi kami, masyarakat Bireuen. Dengan kehadiran Bapak membawa berkah yang luar biasa,” ujarnya.
Mukhlis juga menekankan pentingnya pemulihan jaringan listrik, sebab kelistrikan adalah elemen vital bagi aktivitas warga yang sedang menata kembali kehidupan mereka.
Di sisi lain, Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa semua sektor, termasuk PLN, harus bergerak secara padu untuk mempercepat penanganan pascabencana.
Ia memastikan bahwa pendistribusian bantuan logistik hingga operasional dapur umum bisa berjalan efektif.
"Perintah Bapak Presiden adalah kita tidak boleh menyerah. Semua kekuatan nasional kita harus diturunkan. Itu menyangkut dengan BBM dan listrik, menyangkut dengan apa yang hari ini saya lihat di dapur umum," ujar Bahlil.
Terkait pemulihan kelistrikan, Bahlil menjelaskan bahwa percepatan terus ditempuh meski kondisi medan sangat menantang.
Infrastruktur darurat harus diangkut menggunakan helikopter karena akses jalan menuju lokasi terputus dan nyaris tidak bisa dilalui.
“Kita harus memperbaikinya dengan cepat. Problemnya adalah infrastruktur untuk kita bangun tower darurat itu tidak bisa lewat jalan darat, harus lewat helikopter. Karena jalan untuk masuk ke sini memang betul-betul lumpuh ini. Tapi, Alhamdulillah sudah ada solusi,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, memastikan seluruh personel PLN bekerja tanpa henti untuk mempercepat pemulihan sistem kelistrikan, sekaligus menyalurkan bantuan sosial kepada warga terdampak.
Suasana gotong royong di salah satu dapur umum kolaborasi PLN dan Komando Daerah Militer (Kodam) Iskandar Muda, di Bireuen, Aceh. Sinergi lintas sektor ini menjadi kunci percepatan pemulihan warga pascabencana.
“PLN akan terus mengerahkan seluruh sumber daya yang dimiliki untuk memastikan kebutuhan masyarakat dapat terlayani, termasuk kebutuhan sosial. Untuk mempercepat pemulihan kelistrikan, kami tugaskan personel untuk bekerja nonstop. Semoga upaya bersama ini dapat meringankan beban warga dan mempercepat pemulihan di Kabupaten Bireuen,” ucapnya.
Bantuan PLN melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) serta Yayasan Baitul Maal (YBM) turut mencakup beras, minyak goreng, gula, mi instan, telur, makanan siap saji, air mineral, perlengkapan bayi, selimut, hingga obat-obatan.
Selain itu, PLN juga mengoperasikan dapur umum di 11 titik: 7 lokasi di Pidie, 2 lokasi di Bireuen, serta masing-masing 1 titik di Lhokseumawe dan Bener Meriah. Empat dapur umum merupakan hasil kolaborasi dengan Kodam Iskandar Muda.
"Atas arahan Danantara Indonesia, PLN berkolaborasi dengan Pemda dan Kodam dalam pembangunan dapur umum. Ini membuktikan bahwa bersama-sama, percepatan pemulihan warga terdampak bisa dicapai, dan bantuan yang diberikan benar-benar sampai ke mereka yang membutuhkan,” pungkas Darmawan (Seremoadver).
[Redaktur: Ajat Sudrajat]