WAHANANEWS.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia turun langsung meninjau sejumlah wilayah terdampak bencana di Aceh untuk memastikan percepatan pemulihan sistem kelistrikan berjalan optimal.
Kunjungan ini dilakukan sebagai tindak lanjut setelah 12 tower Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) PLN roboh akibat banjir bandang dan longsor yang melanda Aceh pada akhir November lalu.
Baca Juga:
Bahlil Lahadalia Pastikan Kebutuhan Dasar Pengungsi Terpenuhi, PLN Kerahkan Dukungan Penuh di Aceh
Salah satu lokasi yang disambangi Bahlil adalah Kabupaten Bireuen, wilayah yang menjadi titik kritis pasca tumbangnya lima tower SUTT 150 kilovolt (kV) Bireuen–Arun.
Tower transmisi tersebut selama ini berfungsi vital sebagai jalur utama penyaluran listrik dari pembangkit Arun dan Nagan Raya menuju sejumlah kawasan di Aceh.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia (kedua dari kiri) bersama Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo (kanan), dan Direktur Transmisi dan Perencanaan Sistem PLN, Edwin Nugraha Putra (kedua dari kanan) saat meninjau salah satu tower transmisi Saluran Udara Tingkat Tinggi (SUTT) 150 kilovolt (kV) terdampak bencana banjir dan longsor di Bireuen, Aceh pada Rabu (03/12/2025).
Baca Juga:
Banjir dan Longsor Ganggu Energi, ESDM Percepat Perbaikan Listrik dan Distribusi BBM
"Memang banyak daerah yang kena banjir dan masih banyak daerah yang terisolir. Di samping itu, banyak infrastruktur listrik kita, termasuk tower-tower transmisi roboh. Ini sangat memprihatinkan dan kita fokus untuk perbaiki secepatnya," ujar Bahlil.
Dirinya menjelaskan, proses pemulihan kelistrikan pascabencana Aceh mempunyai tantangan yang cukup besar, khususnya di sisi pendistribusian material perbaikan dan mobilisasi personel.
Akses ke titik-titik lokasi tower SUTT terdampak mayoritas terputus dan hanya dapat dilalui menggunakan helikopter.