Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan bahwa kehadiran infrastruktur ini merupakan wujud komitmen PLN dalam mendukung Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yaitu swasembada energi.
“Kehadiran infrastruktur ini merupakan komitmen perusahaan menjaga ketahanan energi nasional karena dapat mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan pembangkit istrik berbahan bakar minyak yang berasal dari impor,” ujar Darmawan.
Baca Juga:
Program Sosial PLN 'Light Up The Dream' Terangi 33 Ribu Lebih Rumah Warga Tak Mampu
Darmawan menegaskan, pihaknya terus mengakselerasi pembangunan infrastruktur-infrastruktur ketenagalistrikan di seluruh tanah air demi mewujudkan swasembada energi yang berkelanjutan.
“Dengan semangat kolaboratif, kami akan mengakselerasi kehadiran infrastruktur-infrastruktur ketenagalistrikan lainnya guna mewujudkan ketahanan dan kemandirian energi di seluruh Tanah Air,” ujarnya.
General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Sulawesi, Wisnu Kuntjoro Adi merinci bahwa jaringan transmisi ini terdiri dari 254 tower yang terbentang sepanjang 162,5 kilometer sirkit (kms) dan GI Bungku dengan kapasitas 30 megavolt ampere (MVA).
Baca Juga:
PLN Kukuhkan Peran Sentral dalam Transisi Energi Lewat Apresiasi IBEA
Menurut Wisnu, infrastruktur ini mampu menyalurkan pasokan tambahan bagi pelanggan sekitar 16,8 megawatt (MW), sehingga mampu menutup defisit pasokan listrik sebesar 5 MW yang sebelumnya dialami wilayah Bungku.
Tidak hanya itu, kehadiran proyek ini juga akan menekan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) listrik.
Wisnu menambahkan bahwa kehadiran infrastruktur ini juga akan mengoptimalkan pasokan listrik dari PLTA Poso sehingga sistem kelistrikan Morowali kini lebih ramah lingkungan dan berkontribusi nyata pada penurunan emisi karbon.