WahanaNews.co | Jelang tengah malam, Plt Dirjen Imigrasi Prof Widodo Ekatjahjana tiba-tiba melakukan inspeksi mendadak (sidak) pelayanan di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. Widodo kaget karena menemukan penumpukan antrian wisatawan pada gerai bank di Visa on Arrival (VoA). Widodo pun marah ke petugas bank. Bagaimana bisa?
Sidak dimulai saat kedatangan Widodo Ekatjahjana di lokasi bandara pada Kamis (6/10/2022). Saat itu waktu menunjukan pukul 22.30 WITA. Kendaraan yang dinaiki Widodo Ekatjahjana berhenti di lantai satu bandara. Hanya dikawal 2 ajudan, sidak tersebut berjalan senyap. Tidak ada petugas Imigrasi bandara yang mencium kedatangan orang nomor satu penjaga gerbang kedaulatan Indonesia itu. Lampu di sejumlah titik juga sudah dipadamkan karena pergantian hari akan segera datang.
Baca Juga:
Bayar 1 Juta, Paspor Bisa Dibikin Sehari Jadi!
Salah seorang ajudan berjalan cepat-cepat paling depan mencari akses pintu ke lokasi Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI). Saat mencoba akses pintu lewat jalur samping, ternyata sudah dikunci. Widodo Ekatjahjana memutar lewat pintu lain dengan langkah bergegas.
Sesampainya di TPI, petugas kaget dengan sidak pelayanan tersebut. Staf Imigrasi baru sadar yang datang adalah orang nomor satu di institusi tersebut. Kepala Kantor Imigrasi Bandara, Sugito juga datang tergopoh-gopoh belakangan setelah diberitahu anak buahnya atas kunjungan mendadak itu. Satu persatu, Widodo Ekatjahjana melakukan sejumlah pengecekan di beberapa titik.
Saat di gerai VoA, Widodo Ekatjahjana kaget terdapat antrean mengular panjang. Selidik punya selidik, satu gerai yang berisi 4 konter pembayaran tidak sepenuhnya berjalan. Malah ada satu gerai tidak ada konter pembayaran karena masih belum ada fasilitas pembayaran.
Baca Juga:
Andap Budhi Revianto Umumkan Silmy Karim Direkur Jenderal Imigrasi Kemenkumham RI
"Panggil supervisornya ke sini," kata Widodo Ekatjahjana kepada stafnya.
Tidak berapa lama, datang supervisor bank dan menjelaskan ada petugas loket tidak masuk karena sakit. Sedangkan satu gerai belum aktif layanannya karena pengadaan alatnya belum disetujui pimpinan bank.
"Mana ini petugasnya ini? Sakit? Ya jangan gitu dong. Ibu nggak tahu antriannya kayak gitu?" ucap Widodo Ekatjahjana menunjuk ke antrian panjang.
Widodo Ekatjahjana meminta harusnya pihak bank menyiapkan staf pengganti bila ada staf yang lagi sakit. Kerjasama antara Imigrasi dan bank harusnya berjalan prima dan profesional.