Bahan baku olahan diambil dari nelayan tradisional dan modern dari Indonesia Barat hingga Indonesia Timur dan sekitar Laut Jawa.
Sementara itu, Wadina merupakan salah satu perusahaan makanan tepercaya di Arab Saudi yang bergerak di bidang impor, pemasaran, dan distribusi bahan makanan segar, beku, dingin, dan kering ke seluruh wilayah Arab Saudi.
Baca Juga:
Apresiasi Importir AS, Pemerintah Indonesia Serahkan Primaduta Award 2024
Untuk mengembangkan dan ekspansi bisnis makanan, Wadina bekerja sama dengan pemasok yang kredibel. Sebagian besar merupakan perusahaan multinasional dengan rekam jejak pasar global yang mapan.
“Saat ini Wadina telah memasok berbagai jenis produk, di antaranya produk makanan laut segar
dan beku. Wadina menyediakan produk yang berorientasi pada tuntutan kesehatan. Wadina akan
terus memperluas dan meningkatkan produk perikanan laut yang berkontribusi terhadap kesehatan masyarakat Arab Saudi dalam skala global. Ekspansi Wadina kami lihat sebagai upaya menjadikan pasar produk perikanan di Arab Saudi makin menjanjikan bagi produk dari Indonesia,” kata Gunawan.
Potensi Pasar Produk Perikanan di Arab Saudi Arab Saudi merupakan mitra dagang produk perikanan nomor 20 bagi Indonesia.
Baca Juga:
Kopi Indonesia Dipamerkan dengan Konsep Lounge dalam Seoul International Café Show ke-23
Berdasarkan data statistik perdagangan untuk ekspor produk perikanan (ikan dan udang), pada 2022 Indonesia mengekspor produk perikanan ke Arab Saudi sebesar USD 1,01 juta dan pada 2021 sebesar USD
932 ribu.
Sementara itu, Arab Saudi mengimpor produk perikanan dari dunia pada 2022 sebesar USD 138,51 juta, pada 2021 sebesar USD 374,12 juta, dan pada 2020 sebesar USD 374,18 juta. Artinya, pada 2022 Indonesia baru memasok 0,73 persen kebutuhan ikan di Arab Saudi.
Indonesia mempunyai potensi yang besar untuk meningkatkan ekspor produk perikanan ke Arab Saudi.