WahanaNews.co | Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati mengatakan, proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan akan menjadi kilang modern ramah lingkungan.
Hal ini karena dapat menurunkan emisi karbon dari efisiensi energi operasi serta produk yang akan dihasilkannya.
Baca Juga:
PLN Peroleh Dua Penghargaan ESG, Langkah Nyata Menuju Bisnis Berkelanjutan
"Kilang Balikpapan nantinya bisa memproses hampir semua jenis crude, daya proses lebih canggih, sehingga bisa mencari crude lebih efisien dan murah, karena bisa untuk crude sulfur tinggi. Kualitas produk yang kita hasilkan meningkat dari euro 2 ke euro 5," kata Nicke Nicke di sela-sela Closing Ceremony Project Financing RDMP Kilang Balikpapan dikutip Sabtu (24/6/23).
Dengan demikian, proyek proyek strategis nasional (PSN) ini sejalan dengan peta jalan transisi energi Indonesia. Yakni mendukung program net zero emission yang telah dicanangkan pemerintah.
NIcke mengatakan, Pandemi Covid-19 tidak menjadi penghalang Pertamina menuntaskan RDMP Balikpapan. Proses pengerjaan kilang terus berjalan dan hingga saat ini telah mencapai kemajuan 74 persen dengan tetap mengedepankan keamanan dan keselamatan.
Baca Juga:
Kedepankan Aspek Keberlanjutan, PLN Raih ESG Awards Sektor Energi di Ajang SAFE
Menurut Nicke, pembangunan kilang Balikpapan memiliki tingkat kesulitan yang tinggi karena pengerjaan proyek ini berdampingan dengan kilang existing yang masih beroperasi.
"Ini ibarat seperti membuat gerbong baru, saat kereta yang sama sedang berlari kencang dan kemudian gerbong baru ini nanti digabungkan dengan gerbong yang sudah ada, itulah tantangannya dan kita bisa mengerjakannya," kata Nicke.
Tantangan lainnya juga terdapat pada penggunaan equipment yang berkapasitas besar dan berat, seperti Residue Fluid Catalytic Cracking (RFCC) Disengager/Stripper dan Regenerator dengan total berat keseluruhan sekitar 3.100 ton yang pemasangannya menggunakan Giant Rigger Crane, Crane khusus yang didatangkan dari Belgia.