Ia menjelaskan pihaknya kini mencoba untuk mengubah metode agar perusahaan lebih ekonomis. Kedua, memperbaiki budaya kerja, hal ini sekaligus untuk memunculkan sense of crisis bagi setiap personel di perusahaan.
"Percepatan keputusan, percepatan garis komando, kita lakukan agar efisien," jelasnya.
Baca Juga:
Suparta Terdakwa Kasus Timah Rp300 Triliun Meninggal di RSUD Cibinong
Ketiga, perbaikan tata kelola, perbaikan dilakukan mulai dari regulasi sampai standar operasional prosedur (SOP) perusahaan. Pihaknya pun menargetkan pada 2024 jumlah produksi PT Timah bisa mencapai angka Rp 30 ribu ton, dua kali lebih lipat dibanding produksi tahun lalu yang berkisar di angka 14.855 ton.
"30 ribu ton. Namanya target, kan. Caranya dengan tiga hal tadi, kita perbaiki tata kelola," pungkasnya.
[Redaktur: Sobar Bahtiar]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.