WahanaNews.co | Sebagai upaya meningkatkan tampungan air dan mendukung ketahanan pangan nasional, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah memulai pembangunan Embung Gumelem di Desa Gumelem, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang Provinsi Jawa Tengah.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan penyediaan sarana dan prasarana air seperti bendungan dan embung diperuntukkan untuk ketahanan air dan kedaulatan pangan.
Baca Juga:
Tingkatkan Daya Saing, Kementerian PU Gelar Konstruksi Indonesia 2024 di ICE BSD
“Tanggung jawab Kementerian PUPR untuk memenuhi kebutuhan irigasi petani. Hal seperti ini menjadi perhatian Kementerian PUPR agar selalu berupaya menyediakan infrastruktur salah satunya melalui pembangunan embung,” kata Menteri Basuki.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Dwi Purwantoro mengatakan, pembangunan Embung Gumelem dimulai pada tahun 2023 ditandai dengan penandatanganan kontrak pekerjaan pada Mei 2023 lalu.
"Embung Gumelem diproyeksikan akan membawa manfaat bagi penyediaan air baku di Kabupaten Magelang dengan kapasitas 2 liter/ detik. Kemudian juga akan bermanfaat untuk suplai air irigasi pertanian hortikultura pada lahan seluas 7,75 Ha (hektare)," kata Dwi.
Baca Juga:
Konstruksi Indonesia 2024, Menteri Dody Tekankan Penggunaan Produk Dalam Negeri
Selain berfungsi untuk mengisi kembali air tanah sebagai upaya konservasi sumber daya air, Embung Gumelem juga diharapkan dapat menjadi destinasi wisata baru di kawasan tersebut. "Untuk itu juga dilakukan penataan kawasan sekitar embung dengan lingkup pekerjaan salah satunya pembangunan jogging track," ujar Dwi.
Embung merupakan salah satu teknik pemanenan air yang sangat sesuai di daerah yang sering mengalami kekeringan. Embung berfungsi untuk mendistribusikan dan menjamin kontinuitas ketersediaan air untuk berbagai kebutuhan masyarakat, yaitu menyimpan air pada saat musim penghujan untuk dapat dimanfaatkan pada waktu diperlukan.
Dwi mengatakan, pembangunan Embung Gumelem ditargetkan rampung pada Desember 2023. Konstruksinya dilaksanakan oleh kontraktor PT Grehadhika Farannisa Alfa dengan nilai kontrak Rp18,73 miliar dan konsultan supervisi CV Monumental. "Saat ini progresnya sudah drop material, membuat gudang material dan membuat jalan akses," ujarnya.