WahanaNews.co, Bontang - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Timur menerima usulan Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang untuk melakukan penanganan penurunan grade jalan nasional pada Jalan Letjen S. Parman tepatnya di depan RSUD Taman Husada, Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Direktur Preservasi Jalan dan Jembatan Wilayah II, Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga, Budiamin mengatakan, usulan rencana penanganan penurunan grade jalan yang terjal ini segera dilakukan karena resiko kecelakaan lalulintasnya cukup tinggi.
Baca Juga:
Tingkatkan Daya Saing, Kementerian PU Gelar Konstruksi Indonesia 2024 di ICE BSD
"Usulan pekerjaan pemangkasan jalan tersebut tengah dalam proses DED, dan apabila telah siap readinessnya akan dimulai pekerjaannya di tahun 2024," kata Budiamin saat mendampingi Kunjungan Kerja (Kunker) Komisi V DPR RI, di Kota Bontang pada Senin (7/8/2023).
Kepala BBPJN Kalimantan Timur, Reiza Setiawan mengatakan, penanganan penurunan grade dengan memotong atau memangkas akan dilakukan pada badan jalan di sisi kanan dari arah Tugu Selamat Datang, dengan panjang pemangkasan sekitar 600 meter dan ketebalan kurang lebih 10 meter.
"Konsep penanganan yang dilakukan berupa galian dan pemasangan secant pile sebagai penahan tanah di sisi jalan," ujar Raiza.
Baca Juga:
Konstruksi Indonesia 2024, Menteri Dody Tekankan Penggunaan Produk Dalam Negeri
Menurut Reiza, anggaran yang diusulkan untuk pemangkasan tersebut diestimasukan senilai Rp70 miliar. Sementara saat ini, Detail Engineering Desain (DED) sedang dikaji dengan target penyelesaian DED akhir Desember 2023, "setelah DED selesai. Namun perlu dilakukan kajian lalu lintas juga memgingat adanya persimpangan pintu keluar dari RSUD yang merupakan titik rawan kecelakaan,” tambahnya.
Sementara Anggota Komisi V DPR RI, Irwan Fecho yang menginisiasi kunjungan kerja ini mengatakan, kunker Komisi V ke Bontang untuk memastikan proyek perbaikan akan secepatnya direalisasi, "perlu dilakukan sesegera mungkin, sebab menyangkut keselamatan masyarakat," ujarnya.
Hadir pada kesempatan tersebut, Direktur Bendungan dan Danau Adenan Rasyid, Direktur Preservasi Jalan dan Jembatan Wilayah II Budiamin, Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Kalimantan Timur Reiza Setiawan, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Kalimantan II Rojali Indra Saputra, Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan IV Yosiandi Radi Wicaksono, Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Kalimantan II Hujarat, Kepala Balai Pelaksana. Demikian dilansir dari laman puprgoid, Kamis (10/8).