Mengacu catatannya, di 2022 peluang pasar aminium nitrat di dalam negeri mencapai lebih dari 75.000 ton per tahun. Kemudian, akan meningkat hingga menyentuh 150.000 ton per tahun di 2030. Hingga mencapai kebutuhan paking tinggi di 2034 sebanyak 200.000 ton.
"Kalau lihat trennya 2022-2034 ini trennya akan cenderung naik, jadi kebutuhan amonium nitrat ini akan tumbuh sejalan dengan bertumbuhnya industri pertambangan dan infrasteuktur," ujarnya.
Baca Juga:
Pemkab Fakfak dan Pupuk Kaltim Lakukan Ratas bersama Menteri Investasi, Pabrik Pupuk Fakfak Segera Dibangun
Penuhi Kebutuhan Dalam Negeri
Pabrik amonium nitrat milik PT Pupuk Kaltim dan PT Dahana ditarget rampung pada awal tahun 2023 mendatang. Dengan kapasitas produksi 75.000 metrik ton, maka itu akan memenuhi sekitar 13 persen kebutuhan domestik.
Pabrik ini dibangun sejak 2019 lalu, dan nantinya dikelola oleh PT Kaltim Amonium Nitrat, sebuah perusahaan patungan antara Pupuk Kaltim dan Dahana. Amonium nitrat sendiri merupakan bahan baku untuk peledak yang berguna untuk pertambangan dan berbagai sektor lainnya.
Baca Juga:
Siapkan SDM Unggul Berkompeten, Pupuk Kaltim Kembali Gelar Program Vokasi Industri dan Magang Bersertifikat
Direktur Utama PT KAN, Dormatua Siahaan menyebut pabrik ini memiliki kapasitas produksi sekitar 75.000 metrik ton per tahun. Sementara, kebutuhan domestik diperkirakan sebanyak 500.000 metrik ton per tahun.
"Kalau tadi saat ini kebutuhan domestiknya 500 ribu metrik ton, kurang lebih akan memenuhi 12-13 persen market kita," kata dia dalam Media Brieding PT KAN, Selasa (25/10).
Geliatkan Ekonomi Daerah