WAHANANEWS.CO - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan agar kementerian dan pemerintah daerah segera menghabiskan anggaran tahun berjalan demi mendorong laju ekonomi nasional. Namun pernyataan itu menuai tanggapan dari Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR, Said Abdullah, yang menilai dana daerah sejatinya memang selalu terserap penuh setiap tahun.
Said menyampaikan hal itu di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (4/11/2025).
Baca Juga:
Usai Pemangkasan TKD, Tito Tegaskan: Hentikan Pemborosan, Jangan Sampai Kena OTT
“Kalau selama ini saya 13 tahun di Badan Anggaran, setahu saya pemerintah daerah itu anggarannya pasti selalu habis,” ujarnya.
Ia menjelaskan, jika masih ada dana yang tersisa di rekening bank, kemungkinan besar uang tersebut berasal dari program yang belum dijalankan sepenuhnya. Menurut Said, hal itu bagian dari proses penyerapan anggaran yang masih berjalan.
“Kalau toh sementara ini diindikasikan ada yang nongkrong di bank, itu kan bagian dari proses, program-program yang sudah, sedang dan akan dijalankan. Pasti habis anggarannya. Tidak mungkin anggarannya tidak akan habis,” katanya.
Baca Juga:
Menkeu Purbaya Buka Peluang Naikkan TKD 2026, Tapi Syaratnya Ketat
Said menambahkan, kondisi anggaran daerah bahkan terkadang defisit, sehingga tidak masuk akal bila daerah justru menyimpan dana.
“Karena daerah lagi minus anggaran, lagi membutuhkan anggaran, masa daerah akan menyimpan anggarannya. Itu kok tidak make sense, tidak masuk akal,” ujarnya.
Sebelumnya, pada Senin (3/11/2025), Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan permohonan maaf kepada kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah yang tersinggung dengan ucapannya mengenai lambatnya realisasi belanja daerah. Ia menegaskan, maksud pernyataannya adalah agar perputaran uang negara berjalan optimal.
“Jadi kalau ada yang tersinggung, saya mohon maaf. Tapi yang benar lah habiskan tuh duit,” kata Purbaya dalam Rapat Kerja (Raker) Komite IV DPD RI di Senayan, Jakarta.
Ia juga mengaku telah berkeliling ke sejumlah kementerian dan lembaga yang serapan anggarannya dianggap rendah menjelang akhir tahun anggaran 2025. Dalam setiap kunjungannya, Purbaya meminta agar dana segera dimanfaatkan untuk mempercepat perputaran ekonomi.
“Saya nggak intervensi kebijakan. Saya hanya datang ke mereka. Program anda apa? Habiskan uangnya. Apa yang saya bisa bantu? Kenapa? Kalau nggak kan uangnya nganggur,” ujar Purbaya.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]