Di lain sisi, ia menyebut bakal menggunakan bantuan kecerdasan buatan (AI) agar barang-barang di pelabuhan bisa dicek langsung oleh tim di Jakarta.
Purbaya yakin monitor langsung dari Bea Cukai Pusat akan mempersulit celah permainan dari sejumlah oknum.
Baca Juga:
Era AI dan Transparansi Dana Reses DPR: Rakyat Berhak Tahu ke Mana Rp6 Triliun Itu Pergi
"Jadi, Irjen (Inspektur Jenderal Kemenkeu Awan Nurmawan Nuh) akan melakukan pengawasan dan pendampingan pemeriksaan dokumen dan fisik barang di seluruh pelabuhan utama. Katanya kalau di Tanjung Perak malam-malam ramainya, Semarang juga alam-malam," jelasnya.
"Kenapa saya ke Surabaya kemarin? Karena rupanya setelah saya bilang kita akan perketat pengawasan, banyak kontainer yang sudah turun, tapi tidak segera melaporkan PIB (Pemberitahuan Impor Barang) supaya gak dibuka," sambung Purbaya.
Purbaya kemudian mengultimatum para importir untuk segera melaporkan PIB. Jika tidak, pemilik barang impor diminta datang ke pelabuhan untuk menyaksikan pembongkaran oleh Bea Cukai.
Baca Juga:
Pemerintah Siapkan Rp20 Triliun untuk Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan
Ia juga menyinggung praktik mengekspor barang-barang impor under invoicing agar tak tertangkap.
Purbaya menegaskan modus tersebut tak bisa lagi dilakukan karena pihaknya bakal membongkar barang yang tak melaporkan PIB setelah dua minggu tiba di pelabuhan.
Jika ada petugas Bea Cukai yang terlibat, Purbaya akan memastikan oknus terkait ditindak dengan tegas.