WahanaNews.co, Jakarta - Menteri Perdagangan Budi Santoso menghadiri Rapat Kerja dengan
Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat RI untuk membahas Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/ Lembaga (RKAKL) Tahun Anggaran 2026 di Jakarta, Kamis, (4/9).
Dalam rapat ini, Mendag Busan menyampaikan, Kementerian Perdagangan berkomitmen mengalokasikan anggaran secara
optimal untuk mendukung berbagai program dan kegiatan pada 2026. Strategi optimalisasi ini penting dalam memastikan keberhasilan mewujudkan target kinerja sektor perdagangan nasional.
Baca Juga:
Indonesia Tunjukkan Kekuatan Produk Kerajinan di Pameran TIGS 2025
“Dengan dukungan Komisi VI DPR RI, kami optimistis Kementerian Perdagangan dapat menjalankan
mandat untuk meningkatkan kontribusi ekspor; memperluas pasar; dan memperkuat usaha mikro,
kecil, dan menengah (UMKM) ekspor. Semua upaya ini pada akhirnya bertujuan untuk memperkokoh fondasi perekonomian nasional,” kata Mendag Busan.
Dalam Rapat Kerja, Mendag Busan menyampaikan komitmen Kemendag untuk terus menjalankan tiga arah kebijakan utama. Ketiganya, yaitu Pengamanan Pasar Dalam Negeri, Perluasan Pasar Ekspor, dan Peningkatan UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor).
“Kami terus mendorong penguatan industri dalam negeri melalui fasilitasi kemitraan pemasaran, aktivasi Gerakan Kamis Pakai Lokal (Gaspol), serta kebijakan anti-circumvention. Di sisi lain, perluasan pasar ekspor akan terus kami lakukan melalui perundingan dagang internasional,
termasuk yang menyasar pasar Afrika dan Amerika Latin,” ujar Mendag.
Baca Juga:
Surplus Neraca Perdagangan Juli 2025 Konsisten Tinggi, Turut Menopang Pencapaian Surplus Kumulatif
Mendag Busan juga memaparkan arah kebijakan utama UMKM BISA Ekspor yang mendorong UMKM untuk menjadi eksportir. Sepanjang Januari–Agustus 2025, telah dilaksanakan 462
penjajakan kerja sama bisnis (business matching) yang melibatkan 773 UMKM dengan nilai transaksi kumulatif mencapai USD 90,90 juta atau setara Rp1,49 triliun.
Terkait anggaran, Mendag Busan mengungkapkan, Kemendag mendapat pagu anggaran untuk
Tahun Anggaran 2026 sebesar Rp1,40 triliun, turun 38,37 persen dibandingkan 2023. Anggaran TA
2026 tersebut terdiri atas Program Perdagangan Dalam Negeri sebesar Rp34,46 miliar, Program Perdagangan Luar Negeri Rp88,90 miliar, dan Program Dukungan Manajemen Rp1,28 triliun.
Untuk mengoptimalkan pencapaian target kinerja sektor perdagangan nasional, Kemendag mengajukan
usulan tambahan anggaran sebesar Rp586,63 miliar, sehingga pagu anggaran menjadi Rp1,98 triliun.
Usulan ini mendapat banyak tanggapan dari anggota Komisi VI DPR yang menyoroti pentingnya peran Kemendag dalam menjaga stabilitas harga, melindungi konsumen, memperkuat UMKM, serta memperluas pasar ekspor.
Mayoritas anggota mendukung penambahan anggaran dengan alasan penguatan produk dalam negeri, pemberantasan impor ilegal, revitalisasi pasar rakyat, dan
perlindungan konsumen.
[Redaktur: Alpredo]