WahanaNews.co, Cikarang - Pangsa pasar pendingin udara (AC) produksi
Indonesia yang masih kecil di pasar global merupakan peluang sekaligus tantangan untuk dapat mendorong perluasan pasar ekspor, meningkatkan pangsa ekspor AC Indonesia.
Namun, Indonesia juga menghadapi persaingan dari negara eksportir AC lainnya, khususnya di wilayah ASEAN
antara lain Thailand, Malaysia, dan Vietnam.
Baca Juga:
Terkait Penertiban Ormas, Kementerian Hukum Tunggu Kemendagri
Demikian disampaikan Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri dalam peresmian pabrik pertama PT Daikin Industries Indonesia (DIID) di Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (14/5).
Daikin telah mendistribusikan dan menjual AC di Indonesia sejak 1970 dan pada 2022, mendirikan DIID untuk mengoperasikan pabrik AC Daikin pertama di Kabupaten Bekasi.
"Selamat atas pembukaan pabrik baru DIID dan diharap ini dapat menjadi momentum peningkatan investasi. Dengan demikian, Daikin turut berkontribusi pada masa mendatang dalam mendorong perluasan pasar ekspor bagi produk-produk Indonesia sekaligus menjadi penggerak roda ekonomi Indonesia," ujar Wamendag.
Baca Juga:
Perkuat Perdagangan Kawasan, Mendag Busan Siap Hadiri Pertemuan Menteri Perdagangan APEC di Korea Selatan
DIID diharapkan dapat turut memberikan kontribusi terhadap ekspor AC dari Indonesia. Sesuai target, DIID diharapkan memulai ekspor pada 2027 mendatang ke Filipina.
DIID telah mulai berproduksi sejak November 2024 dengan mempunyai kapasitas produksi 1,5 juta setahun. Kapasitas ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu basis produksi Daikin di Asia yang tidak hanya memenuhi kebutuhan pasar domestik yang sebelumnya dipasok dari impor, tapi juga kedepannya untuk memenuhi pasar ekspor.
Wamendag Roro juga menekankan agar DIID terus meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Lebih lanjut, pemerintah akan terus mengupayakan pembukaan akses pasar melalui kesepakatan dagang sebagai jalan tol bagi ekspor Indonesia ke negara mitra dagang.