Smelter tersebut terletak di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik.
PTFI telah menginvestasikan hingga US$ 3,1 miliar atau sekitar Rp48 triliun per akhir Desember 2023 dalam proyek ini.
Baca Juga:
Dukung Hilirisasi, PLN Siapkan Listrik Andal Untuk Smelter Freeport yang Baru Diresmikan Presiden Jokowi
Ini merupakan smelter kedua milik PTFI, dengan smelter pertama telah dibangun pada tahun 1996 dan dioperasikan oleh PT Smelting.
Smelter tembaga ini, yang memiliki desain jalur tunggal terbesar di dunia, akan memiliki kemampuan untuk memurnikan konsentrat tembaga dengan kapasitas produksi sebesar 1,7 juta ton dan menghasilkan katoda tembaga hingga 600.000 ton per tahun.
Produk utama dari smelter ini meliputi katoda tembaga, emas dan perak murni dalam bentuk batangan, serta PGM (Platinum Group Metal). Selain itu, produk sampingan yang dihasilkan meliputi asam sulfat, gipsum, dan timbal.
Baca Juga:
Dukung Hilirisasi, PLN Siapkan Listrik Andal Untuk Smelter Freeport yang Baru Diresmikan Presiden Jokowi
Katri Krisnati, Wakil Presiden Komunikasi Perusahaan, menambahkan bahwa tahap produksi pertama smelter PTFI dijadwalkan akan dimulai pada bulan Agustus 2024 dengan tingkat produksi sebesar 50% (yang menghasilkan sekitar 32 ribu wmt dapat dimurnikan pada bulan Agustus 2024), dan kemudian akan meningkat menjadi 100% pada bulan Desember 2024.
"Diharapkan dalam periode Agustus sampai dengan Desember 2024 tersebut total sekitar 480 ribu wmt konsentrat dimurnikan di smelter baru PTFI," ungkap Katri.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.