“Saya mengucapkan selamat untuk Indonesia untuk permulaan pembukaan proses diskusi aksesi ini, dan ini luar biasa karena menjadi rekor keputusan diskusi aksesi yang relatif cepat, dalam 7 bulan saja,” ujar United Kingdom Ambassadors to Indonesia Dominic Jermey.
Proses aksesi Indonesia diharapkan mampu mendukung reformasi struktural yang berkelanjutan di Indonesia, serta mendukung penyempurnaan kebijakan dan regulasi sesuai referensi yang unggul.
Baca Juga:
Misi Dagang ke Maroko Disambut Baik, Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar
Selajutnya, penyesuaian standar dan kebijakan juga akan berpengaruh pada peningkatan tingkat kepercayaan global, peningkatan perdagangan dan investasi, terutama terhadap kolaborasi teknologi dan inovasi, membuka akses pasar bagi ekspor dalam negeri, meningkatkan kualitas kesehatan, pendidikan, lapangan kerja dan infrastruktur.
Hingga saat ini, OECD telah memiliki 38 negara anggota yang mencerminkan sekitar 60 persen nilai Produk Domestik Bruto (PDB) dan perdagangan global. Indonesia melengkapi 6 negara kandidat aksesi OECD lainnya yakni Argentina, Brazil, Bulgaria, Kroasia, Peru, dan Romania dan berpotensi menjadi negara ketiga yang berasal dari Asia, setelah Jepang dan Korea, serta negara pertama di Asia Tenggara.
Menjadi Key Partner OECD sejak 2007, Indonesia telah memiliki Framework Cooperation Agreement dan Joint Work Programme, yang disusun berdasarkan prioritas nasional dan kepentingan strategis Pemerintah Indonesia. Demikian dilansir dari laman kemenkeugoid, Sabtu (2/3).
Baca Juga:
Periode Mei 2024, Harga Referensi CPO dan Harga Referensi Biji Kakao Menguat
[Redaktur: Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.