WahanaNews.co, Jakarta - Emas merupakan salah satu instrumen investasi yang tak pernah turun pamor. Maklum, logam mulia ini identik dengan jenis investasi safe haven atau stabil.
Rasa-rasanya, memang tak berlebihan jika predikat itu melekat pada emas. Lihat saja, beberapa waktu lalu saat ekonomi dunia tengah gonjang-ganjing instrumen ini malah naik harga.
Baca Juga:
Premanisme Oknum Ormas Rugikan Sektor Industri dan Properti, Ciputra Group Buka Suara
Lekat di ingatan, pada 9 April 2024 lalu, harga emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam melonjak Rp17 ribu dari Rp1.289.000 per gram ke Rp1.306.000 per gram. Angka ini merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah.
Senada, harga emas dunia juga terus menanjak hingga menyentuh rekor tertinggi di level US$2.364 per troy ons.
Tercatat harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange Comex tercatat US$2.364 per troy ons atau menguat 0,57 persen dari perdagangan sebelumnya.
Baca Juga:
Dilaporkan ke Polda Sulteng Oknum Ustaz Tipu Jamaah Miliaran Rupiah Dalih Investasi
Mengikuti, harga emas di perdagangan spot juga menguat 0,27 persen ke US$2.345 per troy ons. Alhasil, kenaikan harga itu pun membuat masyarakat yang sejak lama menjadikan emas untuk investasi, mendulang cuan.
Nah, di tengah fenomena itu, sebaiknya sejak kapan kita sebaiknya mulai berinvestasi emas dan apa saja tipsnya?
1. Beli emas untuk pertama kali sesuai kemampuan