WahanaNews.co | Kementerian Perdagangan berkolaborasi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Dewan kerajinan Nasional (Dekranas) menyelenggarakan seminar dan kurasi pada Kamis (30/3) di Banjarmasin, Kalimantan Selatan dalam rangka Road to Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2024.
Tujuannya, untuk menyeleksi pelaku usaha yang akan mendapat fasilitasi untuk tampil acara puncak JMFW 2024 yang dijadwalkan berlangsung pada 19-21 Oktober 2023. Acara ini sekaligus menjadi rangkaian peringatan hari jadi Dekranas ke-43 yang mengangkat tema "Wirausaha Baru Tercipta, Perajin Berjaya".
Baca Juga:
Kemendag: Digitalisasi Perkuat Pengembangan Industri Modest Fashion
"Indonesia memiliki ragam produk fesyen yang menawarkan desain dan keunikan khas kebudayaan dari setiap daerah. Ini memberikan variasi pada produk fesyen muslim Indonesia yang berpotensi diminati konsumen, baik dalam negeri maupun luar negeri. Oleh karena itu, mari kita berkolaborasi, menyatukan kekuatan dan sumber daya untuk menyukseskan JMFW menjadikan Indonesia sebagai kiblat fesyen dunia," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Didi Sumedi.
Dalam sambutannya, Didi menjelaskan, Kemendag sebagai penyelenggara JMFW telah melakukan berbagai strategi dalam mempromosikan fesyen muslim Indonesia ke pasar dalam maupun luar negeri.
Di antaranya dengan menghantarkan enam merek tampil pada L'Adresse Trade Showroom Paris Fashion Week awal Maret ini dan tujuh merek tampil pada ajang New York Fashion Week pada Februari lalu.
Baca Juga:
Hadiri JMFW 2024, Mendag: Indonesia Jadi Pusat Fesyen Muslim Dunia
"Selanjutnya, diharapkan jenama fesyen muslim Indonesia tersebut akan tampil di London Fashion Week pada September mendatang," terang Didi.
Direktur Kuliner, Kriya, Desain, dan Fesyen Kemenparekraf Yuke Sri Rahayu menyambut baik kolaborasi Kemenparekraf, Kemendag, dan Dekranas dalam penyelenggaraan Seminar dan Kurasi Road to JMFW 2024.
"Kemendag dan Kemenparekraf akan berkolaborasi pada Road to JMFW 2024 mulai dari tahapan seleksi calon peserta hingga pelaksanaan acara puncak Oktober mendatang. Semoga kegiatan ini berhasil mendapatkan calon peserta terbaik yang nantinya terlebih dahulu diinkubasi oleh mentor berpengalaman dan berpartisipasi pada acara utama JMFW 2024," ujarnya.
Sementara Ketua Bidang Daya Saing Dekranas, Soraya Zulkifli Hasan, dalam sambutan yang disampaikan Ida Rustini, pengurus Dekranas berharap JMFW dan Dekranas dapat bersinergi menciptakan wirausaha baru.
Peningkatan permintaan terhadap produk fesyen muslim pada akhirnya dapat meningkatkan permintaan untuk produk kerajinan, khususnya kain tradisonal, aksesori, dan produk pendukung gaya hidup lainnya.
"Kita harus saling bahu membahu untuk terus menjaga keberlanjutan wirausaha, baik dalam hal konsistensi kualitas barang, ketepatan waktu, serta pengembangan inovasi dan kreativitas. Hal tersebut sangat menentukan kesuksesan para pelaku bisnis fesyen dan kerajinan," tambahnya.
Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif Miftah Farid menambahkan, seminar dan kurasi Seri 1 Banjarmasin dihadiri 75 orang peserta dari kalangan desainer dan merek fesyen modest serta aksesori. Adapun produk yang dikurasi terdiri dari produk fesyen muslim, aksesori, tas, dan kosmetik.
Kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber dan kurator, yaitu Desainer dan Pengurus Dekranas Bidang Daya Saing Mel Ahyar, Advisory Board Indonesian Fashion Chamber Taruna K Kusmayadi, serta Desainer dan Founder Islamic Fashion Institute Irna Mutiara.
Para narasumber tersebut memberikan pengetahuan dan pengalaman tentang keberagaman budaya Indonesia yang dapat meningkatkan daya saing fesyen modest Indonesia, tips memadukan tren fesyen dengan kain tradisional, dan budaya daerah, serta pentingnya pendidikan desain dalam menyusun konsep produksi serta membangun merek.
“Sesi seminar dan kurasi ini bertujuan untuk terus menggaungkan penyelenggaraan JMFW serta wadah pengembangan dan promosi fesyen modest Indonesia.
Lebih jauh, hal-hal yang diangkat di sesi seminar bahkan tidak hanya menambah wawasan bagi peserta namun juga memberikan motivasi dan ide bagi mereka untuk mengembangkan kreativitas," imbuh Miftah.
MFW 2024 merupakan program yang digagas Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin). Selain Banjarmasin, kegiatan Seminar dan Kurasi Road to JMFW 2024 juga akan dihelat di Kota Bandung, Jawa Barat; Lombok, Nusa Tenggara Barat; dan Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.
Salah satu peserta Seminar dan Kurasi Road to JMFW 2024 seri Banjarmasin Hariyana Harjdjoeno menyatakan, kegiatan ini memberikan inspirasi bagi dirinya untuk mengembangkan bisnis fesyen terutama tas dan aksesoris yang digelutinya.
“Senang sekali kegiatan Road to JMFW dilakukan di daerah kami, dengan narasumber yang memiliki pengetahuan luas dan inspiratif,” ujarnya
Sebelumnya, pada 2022, acara puncak JMFW menampilkan lebih dari 1000 produk fesyen muslim karya 144 desainer Indonesia di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Tangerang, Banten.
Pada acara puncak ini, dari seluruh pelaku usaha yang tampil, sebanyak 41 diantaranya berasal dari berbagai daerah di Indonesia yang mengikuti tahapan kurasi (seleksi) dan inkubasi dengan mentor berpengalaman yang difasilitasi Kemendag. [jp/jup]