WahanaNews.co, Jakarta - Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengalami penurunan sebesar 12,9 persen dan mencapai Rp 94 per saham pada akhir sesi perdagangan pertama di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Senin (11/12/2023).
Penurunan harga saham GOTO ini terjadi setelah grup GOTO, Tokopedia, secara resmi mengumumkan kemitraan dengan TikTok pada hari yang sama. Kemitraan ini memiliki nilai sebesar Rp 23 triliun.
Baca Juga:
Ponakan Luhut Panjaitan, Pandu Sjahrir Bakal Akuisisi 10,67% Saham NET TV
Hans Kwee, seorang pengamat pasar modal, menyatakan bahwa penurunan harga saham GOTO disebabkan oleh aksi profit taking dari para investor.
Ia menjelaskan bahwa ketika rencana penggabungan antara grup GOTO, Tokopedia, dan TikTok diumumkan, investor merespons positif, sehingga harga saham mengalami kenaikan.
Namun, ketika kesepakatan itu sudah resmi diumumkan pada hari ini, para investor mengambil untung dari kenaikan harga saham yang terjadi di akhir pekan lalu.
Baca Juga:
Saham Prajogo Pangestu Rontok, Rp 180 Triliun Hilang dalam Hitungan Menit
Jumat pekan lalu harga saham GOTO melonjak 13,6 persen pada level Rp 108 per saham.
"Investor bisa profit taking saham GOTO hari ini, kemarin kan ekspektasi bahwa GOTO dengan Tiktok itu kerja sama, abis terjadi, investor itu profit taking," kata Hans, melansir Kompas.com, Selasa (12/12/2023).
Di sisi lain penurunan harga saham GOTO tidak terjadi semata karena aksi profit taking investor saja, melainkan ada sentimen dari eksternal.
Hans bilang, pasar global tidak yakin bahwa The Fed tidak akan menurunkan suku bunga dalam waktu dekat.
Ketidakyakinan investor tersebut mendorong penurunan harga saham - saham teknologi pekan lalu.
"Ini menyebabkan saham teknologi cenderung koreksi. Kemarin data konfirmasi payroll lebih baik dari ekspektasi dan ini menyebabkan investor berpikir bahwa The Fed tidak akan menurunkan suku bunga pada Maret, tapi di Mei,” ujar Hans.
“Ketidak optimis-an ini terlihat dari koreksi di saham teknologi, yang cenderung memiliki keterkaitan dengan suku bunga,” tambanya.
Hans menyarankan agar investor bersikap lebih rasional dalam membuat keputusan investasi terkait saham GOTO selama sisa perdagangan hari ini.
Ia menyarankan agar investor bersikap "wait and see" ketika hendak mengakumulasi atau melepas saham GOTO.
"Menurut pandangan saya, dengan adanya penggabungan, kita harus menyadari bahwa Tokopedia dan Gojek tidak akan dengan mudah menghasilkan keuntungan. Pasar berharap agar mereka dapat menjadi perusahaan yang menguntungkan," katanya.
Saat ini, lanjut Hans, pasar sedang mengkoreksi optimisme yang ada sebelumnya. Bersikap 'wait and see' terlebih dahulu bisa jadi pilihan, karena harga sudah turun secara signifikan.
"Jika ingin membeli, kita belum melihat level terendahnya. Sementara jika hendak menjual, harga sudah mengalami penurunan yang cukup besar. Jadi, lebih baik bersikap wait and see dulu," bebernya.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]