WahanaNews.co | Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur Indonesia saat ini ada di posisi 51,9 pada April 2022, atau naik dibanding Maret yang hanya mencapai posisi 51,3.
Posisi tersebut bahkan mengalahkan PMI manufaktur Cina (46,0), Rusia (48,2), Malaysia (51,6), Taiwan (51,7), dan Vietnam (51,7).
Baca Juga:
Wakil Ketua TKN: Prabowo-Gibran Berkomitmen Lindungi PMI di Luar Negeri
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, peningkatan itu menunjukkan produktivitas sektor industri manufaktur masih bergeliat seiring dengan permintaan baru di pasar juga kian meningkat.
Ia berharap, kenaikan PMI manufaktur ini dapat mendukung solidnya kinerja pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal II-2022.
“Jadi, hasil PMI ini mewakili perbaikan kondisi bisnis seluruh sektor manufaktur di Indonesia selama delapan bulan berturut-turut, dengan tingkat perbaikannya yang tercepat sejak bulan Januari lalu,” kata Agus, di Jakarta, Jumat (6/5/2022).
Baca Juga:
Ida Fauziah: Penyumbang Devisa Terbesar Kedua RI Adalah Pekerja Migran Indonesia
Merujuk laporan S&P Global, sektor industri manufaktur di Indonesia masih menunjukkan ekspansi dengan laju lebih cepat pada April.
Hal ini mengakselerasi perbaikan pada kondisi ekonomi sekaligus mendorong kenaikan jumlah tenaga kerja dan aktivitas pembelian.
“Jadi, hasil PMI ini mewakili perbaikan kondisi bisnis seluruh sektor manufaktur di Indonesia selama delapan bulan berturut-turut, dengan tingkat perbaikannya yang tercepat sejak bulan Januari lalu,” ungkapnya.