WahanaNews.co, Surakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mendorong pelaku ekonomi kreatif di Surakarta, Jawa Tengah, untuk dapat menggarap produk sesuai dengan kebutuhan konsumen sehingga diharapkan jenis produknya semakin beragam dan lebih inovatif serta semakin mudah terserap pasar.
Menparekraf Sandiaga saat menjadi narasumber "Pelatihan Marketing dan Branding Pelaku Industri Parekraf Solo, di Hetero Space Solo, Jawa Tengah, Jumat (15/9/2023) melihat sudah saatnya pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif memperluas jenis usahanya. Yang sebelumnya banyak di bidang kuliner, kriya, dan fesyen.
Baca Juga:
Menparekraf Apresiasi Starlux Airlines Hadirkan Penerbangan Langsung Taipei-Jakarta
Hal ini karena, permintaan terhadap produk body care menempati posisi kedua sebagai produk yang sangat dibutuhkan masyarakat, setelah kuliner. Kemudian menyusul produk kesehatan utamanya yang khas dan tradisional seperti jamu.
"Jadi menurut saya UMKM kita sudah harus mulai melebar. Dari tadinya keripik, kerupuk, maupun produk kuliner yang memang sudah biasa dan harus kita tingkatkan. Tapi juga kita harus masukkan produk-produk yang kita pakai setiap hari. Karena kita harus menjadi pemain," kata Menparekraf Sandiaga.
Jika sudah mampu membidik produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen, Menparekraf Sandiaga juga mendorong agar pelaku parekraf mengoptimalkan platform digital yang saat ini berkembang sebagai sarana promosi serta memperluas jangkauan pasar.
Baca Juga:
Sandiaga Perkuat Ekosistem Ekraf di Kabupaten Bangli Melalui Workshop KaTa Kreatif
"Kita melihat bagaimana ternyata promosi melalui digital bisa meningkatkan penjualan sampai 35 persen dan bisa membuka peluang usaha sehingga mampu menciptakan 4,4 juta lapangan kerja baru di tahun 2024," ujarnya.
Dalam sehari masyarakat tercatat menghabiskan waktunya bermain media sosial hampir mencapai antara 8-9 jam/hari. Dan di sela-sela kegiatan tersebut, sebesar 35-40 persen digunakan untuk membuka e-commerce. Angka ini menjadikan Indonesia sebagai pengguna e-commerce tertinggi setelah Thailand sebesar 44 persen.
"Digital marketing bisa menjadi solusi kalau kita bisa melakukan branding dengan baik pula," ujarnya.
Dalam membangun brand yang kuat melalui platform digital, Menparekraf Sandiaga menekankan tiga hal. Yakni autentik, relevan dengan situasi terkini, serta "talkable" atau menjadi buah bibir.
"Jadi itu panduan kita untuk membangun brand. Maju terus untuk kita semua. Itu ilmu yang mudah-mudahan bisa membawa usaha kita menjadi usaha yang maju," tandasnya. Demikian dilansir dari laman kemenparekrafgoid, Minggu (17/9).
[Redaktur: JP Sianturi]