WahanaNews.co | Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan ekonomi digital memberikan dampak yang besar bagi pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif khususnya UMKM dalam memperkuat ketahanan usaha, terutama di era transformasi digital.
Menparekraf Sandiaga saat mewakili Presiden Joko Widodo untuk hadir di acara "Indonesia Time To Speak Up (ITTSU) 2023" yang berlangsung di Balai Budaya Giri Nata Mandala, Puspem Badung, Bali, Selasa (16/5/2023), mengatakan, ekonomi digital telah terbukti membantu ketahanan usaha dari para pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif. Terutama saat pandemi COVID-19 yang memberikan dampak besar terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Baca Juga:
Menparekraf Apresiasi Starlux Airlines Hadirkan Penerbangan Langsung Taipei-Jakarta
"Atas nama Presiden, saya mengucapkan selamat pada acara 'It's Time To Speak Up' dan peluncuran digital metaverse 5.0 yang merupakan bagian dari transformasi digital pariwisata dan ekonomi kreatif yang akan kita fasilitasi," kata Menparekraf Sandiaga.
Pariwisata dan ekonomi kreatif menjadi salah satu sektor yang menunjukkan kinerja positif di tahun 2022. Hal ini tidak lepas dari peranan ekonomi digital.
Indeks pariwisata Indonesia tercatat naik 12 peringkat ke posisi 32 dalam Travel Tourism Development Index (TTDI). Mengungguli Malaysia, Vietnam, Thailand, dan Filipina. PDB pariwisata Indonesia juga mulai mendekati angka 4 persen dan nilai devisa pariwisata naik menjadi 4,26 miliar dolar AS.
Baca Juga:
Sandiaga Perkuat Ekosistem Ekraf di Kabupaten Bangli Melalui Workshop KaTa Kreatif
"Ini berkat semangat kita bersama, berkat kerja sama kita, gotong royong kita, termasuk penguatan ekonomi digital," kata Sandiaga.
Tahun ini, target capaian di sektor parekraf ditargetkan meningkat. Target nilai devisa pariwisata tahun 2023 sebesar 2,07 miliar dolar AS pada batas bawah dan 5,95 miliar dolar AS pada batas atas.
Nilai kontribusi PDB pariwisata sebesar 4,1 persen, serta ekspor produk ekonomi kreatif diperkirakan menembus 26,46 miliar dolar AS atau Rp397,98 triliun. Untuk nilai tambah ekonomi kreatif ditargetkan mencapai Rp1.297 triliun.