WahanaNews.co, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, keikutsertaan Indonesia dalam PATA Travel Mart New Delhi yang merupakan bagian dari rangkaian PATA Travel Mart India untuk memperkuat Indonesia sebagai tujuan utama wisatawan dari India dan negara-negara Asia Pasifik pada umumnya.
"Partisipasi dalam bursa pariwisata seperti PATA Travel Mart ini diharapkan dapat menjadi stimulus akselerasi kunjungan wisman ke Indonesia,” ujar Menparekraf dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (07/10/23).
Baca Juga:
Kemenparekraf Dukung Pelaksanaan Pusbatara Run 2024
PATA Travel Mart (PTM) yang diprakarsai oleh Pacific Asia Travel Association (PATA) merupakan pameran pariwisata Asia Pasifik yang mempertemukan penjual dengan klien (business to business).
Adapun negara-negara di Asia Pasifik merupakan salah satu pasar terbesar penyumbang kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia.
Hingga Agustus 2023, kunjungan wisman dari wilayah Asia Pasifik telah mencapai 5.308.942 orang atau sekitar 66,3 persen dari target optimistis wisatawan mancanegara pada 2023, yaitu 8,5 juta kunjungan.
Baca Juga:
MenEkraf: "D-Futuro Futurist Summit 2024" Lahirkan Gagasan dan Inovasi Perkuat Ekraf
Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Ni Made Ayu Marthini, mengatakan PTM di New Delhi tahun ini sangat spesial karena kembali diadakan secara luring setelah tiga tahun sebelumnya dilaksanakan secara daring akibat pandemi COVID-19.
Pada pelaksanaan PATA Travel Mart 2023, Kemenparekraf bekerja sama dengan Indonesia Inbound Tour Operators Association (IINTOA) dalam pemilihan peserta. Perusahaan anggota dari IINTOA yang merupakan agen perjalanan dari Indonesia menempati booth Wonderful Indonesia untuk menawarkan paket-paket wisata ke destinasi Indonesia termasuk 5 Destinasi Super Prioritas (DSP).
"Setelah vakumnya penyelenggaraan PATA Travel Mart secara luring sejak 2019, tahun ini merupakan momen yang tepat untuk kembali menunjukkan eksistensi pariwisata Indonesia di wilayah Asia Pasifik,” ucap Made.
Made juga mengatakan acara itu merupakan bursa pariwisata business to business (B2B) yang krusial bagi promosi pasar pariwisata Indonesia.
Ia pun berharap para peserta dapat mendapat hasil yang maksimal dengan menjalin kontak dan kontrak bisnis dengan penjual dari seluruh dunia yang hadir.
[Redaktur: Sandy]