WahanaNews.co | Kementerian Perindustrian memfasilitasi sejumlah pelaku industri nasional untuk ikut berpartisipasi pada pameran bergengsi tingkat internasional, Hannover Messe 2023.
Upaya ini selain untuk memperkenalkan keunggulan teknologi, juga membuka peluang kerja sama antara perusahaan Indonesia dan Jerman.
Baca Juga:
Bebas Tuduhan BMAD dan CVD ke AS, Ekspor Aluminium Ekstrusi Indonesia Berpeluang Kembali Melonjak
“Salah satu contoh kerja sama adalah joint venture antara industri lokal PT. Yogya Presisi Teknikatama dengan perusahaan Jerman Toolcraft AG,” kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier di Hannover, Jerman, Rabu (19/4) waktu setempat.
Kedua perusahaan tersebut akan bekerja sama mengembangkan teknologi Metal Additive Manufacturing untuk memenuhi kebutuhan sektor industri lainnya. Diharapkan, melalui kolaborasi ini, industri dalam negeri semakin produktif dan kompetitif.
Teknologi Metal Additive Manufacturing itu meliputi proses Laser Metal Deposition (LMD) dan proses Laser Metal Fusion (LMF). Teknologi ini juga semakin banyak digunakan untuk menunjang industri pembuatan komponen mekanik yang komplek dan presisi, seperti pada industri otomotif, pesawat, mold and die, serta pembuatan mesin dan alat kesehatan.
Baca Juga:
Tingkatkan Kualitas dan Keterserapan Garam Rakyat, Kemenperin Kembali Fasilitasi MoU Petambak Garam-Industri
Plt. Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian Kemenperin, Yan Sibarang Tandiele menyatakan, pemerintah mendukung adanya kerja sama antara industri lokal dengan industri di Jerman, termasuk yang terkait dengan transfer teknologi yang berbasis pada produk berteknologi tinggi, seperti yang dilakukan oleh PT. YPTI dan Toolcraft AG.
Sementara itu, Direktur PT. YPTI Petrus Tedja Hapsoro menyampaikan, alih teknologi juga akan dilakukan di bidang robotik dan otomasi melalui joint venture tersebut.
PT.YPTI telah membuka dan membangun kerja sama dengan Toolcraft AG sejak tahun 1999, khususnya dalam peningkatan kompetensi dan pengembangan teknologi, di mana salah satu faktor utamanya adalah pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).
“Untuk mendukung kerja sama ini, PT. YPTI berkolaborasi dengan Politeknik ATMI Surakarta dalam rangka menyiapkan SDM yang siap dan mampu melalui program internship bagi mahasiswa dan para dosennya, sehingga dapat mengikuti perkembangan terkini yang ada di dunia industri manufaktur,” tuturnya. Sumber: kemenperingoid. [jp/jup]