WahanaNews.co | Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Suhanto
mengharapkan peserta Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) dapat mewujudkan terjadinya transaksi dagang dengan buyer luar negeri yang hadir bersama perwakilan perdagangan.
Hal itu disampaikan Suhanto saat membuka Parade 5 Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2023 di Hall 3 ICE BSD, Tangerang, Banten, Jumat (20/10).
Baca Juga:
Mendag: UMKM Memberikan Dampak Kesejahteraan dan Ekonomi Nasional
“Tujuan besar gelaran ini adalah Indonesia dapat menjadi kiblat fesyen muslim dunia pada 2024. Hal ini sesuai arahan Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat membuka main event JMFW 2023 kemarin secara langsung,” jelas Suhanto.
Suhanto menambahkan, Kementerian Perdagangan berkomitmen memfasilitasi pemasaran produk fesyen muslim hingga mendunia. “Produk fesyen muslim Indonesia diharapkan tidak hanya berkutat di dalam negeri. Terdapat rekan-rekan perwakilan perdagangan di luar negeri yang siap membantu produk Indonesia menjelajah ke berbagai negara,” ujar Sekjen.
Kementerian Perdagangan terus berupaya untuk menjadi mitra dan memfasilitasi para pelaku usaha untuk meningkatkan daya saing produknya sehingga dapat berkiprah di pasar global. Salah satu produk ekspor yang tengah menjadi perhatian Kementerian Perdagangan adalah produk fesyen muslim atau dalam konteks internasional, biasanya dikenal dengan modest fashion.
Baca Juga:
Di Toko Ritel Jakarta Pengusaha Benarkan Ada Pembatasan Pembelian Beras
Kementerian Perdagangan mencatat, populasi muslim dunia mencapai 1,9 miliar pada 2020 atau setara 25 persen dari total populasi dunia. Populasi muslim ini diprediksi akan naik menjadi 2 miliar pada 2030 dan 3 miliar pada 2060 atau setara dengan 30 persen dari populasi global.
Daya beli produk modest fashion meningkat 6,1 persen dalam lima tahun terakhir dan diperkirakan mencapai USD 375 miliar pada 2025. Dengan potensi ini, terlihat adanya peningkatan kebutuhan terhadap pakaian dan penunjangnya.
Suhanto menegaskan, JMFW 2023 merupakan inisiasi Kementerian Perdagangan bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) untuk memanfaatkan potensi tersebut.