“Selain itu, peningkatan permintaan ekspor untuk produk logam dasar nickel matte dan ferronickel, juga menjadi salah satu penyebab tumbuhnya industri logam dasar,” ungkapnya.
Terlebih lagi program hilirisasi menjadi pemicu pertumbuhan PDRB per kapita provinsi untuk wilayah penghasil nikel seperti Maluku Utara, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara yang telah terbukti mengalami pertumbuhan ekonomi jauh di atas rata-rata nasional sejak tahun 2018.
Baca Juga:
Kemenperin Dorong Penyerapan Batik IKM Jadi Seragam Jemaah Haji
Apabila dilihat dari data ekspor-impor, nilai ekspor sektor industri logam dasar pada kuartal III-2023 menembus USD10,50 miliar atau terkerek naik sebesar 1,72 persen (y-on-y), sedangkan nilai impornya sekitar USD4,89 miliar.
“Hal ini mengakibatkan terjadinya surplus neraca perdagangan hingga USD5,61 miliar. Pertumbuhan positif di sektor ini sejalan dengan perbaikan-perbaikan kebijakan di Kemenperin terkait mekanisme smart supply-demand baja nasional,” tandas Taufiek. Demikian dilansir dari laman kemenperingoid, Jumat (10/11).
[Redaktur: JP Sianturi]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.