WAHANANEWS.CO, Jakarta - Industri transportasi online di Indonesia pernah diramaikan oleh kehadiran Uber. Namun, raksasa ride-hailing asal Amerika Serikat itu tidak mampu bertahan lama dan akhirnya menyerahkan seluruh bisnisnya di Asia Tenggara pada tahun 2018.
Uber memutuskan untuk melepas operasionalnya kepada Grab, salah satu perusahaan ojek online terbesar di kawasan ini. Sebelumnya, Uber juga telah menjual bisnisnya di Tiongkok kepada Didi Chuxing.
Baca Juga:
Destinasi Hits Terbaru Indonesia, 5.000 Wisatawan Serbu IKN Setiap Hari
Sejak itu, Uber yang semakin memperkecil wilayah operasionalnya mulai berfokus pada investasi untuk pengembangan produk.
Beberapa waktu lalu, Uber menjalin kemitraan dengan sejumlah produsen taksi otomatis (robotaxi) untuk menawarkan kendaraan tanpa pengemudi kepada pelanggannya.
Baru-baru ini, Uber dikabarkan sedang dalam pembicaraan untuk mengakuisisi perusahaan layanan pemesanan perjalanan, Expedia, menurut laporan CNBC International pada Jumat (18/10/2024).
Baca Juga:
Netanyahu Tawarkan Rp79 Miliar untuk Bebaskan Satu Sandera di Gaza
Negosiasi tersebut dilaporkan masih berada di tahap awal.
Jika kesepakatan tercapai, Uber dapat memperluas layanannya, tidak hanya sebagai penyedia transportasi online dan layanan pengiriman makanan.
CEO Uber, Dara Khosrowshahi, sebelumnya pernah menjabat sebagai CEO Expedia dari 2005 hingga 2017. Saat ini, Khosrowshahi masih duduk sebagai anggota non-eksekutif di dewan direksi Expedia.
Saat ini, kapitalisasi pasar Uber mencapai sekitar 168 miliar dolar AS, setelah pertumbuhan bisnis yang mengesankan tahun lalu yang membawa harga sahamnya mencapai rekor tertinggi pada bulan ini.
Sementara itu, Expedia bernilai sekitar 20 miliar dolar AS. Nilai saham Expedia terbilang rendah dibandingkan rekor tertingginya pada tahun 2022, karena menghadapi persaingan ketat dari Booking, Airbnb, dan Google.
Kabar mengenai minat Uber untuk mengakuisisi Expedia pertama kali dilaporkan oleh Financial Times, yang memicu kenaikan harga saham Expedia sebesar 5%.
Baik Uber maupun Expedia belum memberikan konfirmasi terkait rumor ini kepada CNBC International.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]