Kalau pun memang ada campur tangan pemerintah
dalam hal jadwal Munas Kadin itu, saya kira intervensi tersebut tak lepas dari arti
"kehadiran" pemerintah demi kepentingan penyelamatan masyarakat.
Makna "kehadiran pemerintah" itu tentunya
harus diperluas, setidaknya dalam pemahaman kita.
Baca Juga:
Kawal Kemenangan Arsjad Rasjid, Pemuda Pancasila Terjunkan Pengurus ke Kendari
Artinya, pemerintah bukan sekadar "wajib hadir"
untuk mengatasi masalah yang sudah muncul, tapi juga "wajib hadir" dalam konteks
pencegahan timbulnya masalah.
Betapa memalukannya jika Munas Kadin, yang
sudah diakui sebagai mitra strategis pemerintah dalam perekonomian nasional,
mendadak menjadi cluster baru penyebaran Covid-19, yang sudah disepakati
merupakan musuh bersama warga dunia.
Dengan kata lain, tak ada yang "luar biasa"
dalam pergeseran jadwal Munas Kadin kali ini.
Baca Juga:
Jadi Ketum, Arsjad Rasjid: Kadin Fokus Pemulihan Kesehatan dan Ekonomi
Yang luar biasa justru adalah penolakan
terhadap dalih Covid-19 sebagai fenomena yang meniscayakan sederet ketidakbiasaan
tadi, bahkan sibuk menjadikan pemerintah sebagai si kambing yang paling
hitamnya.
Begitulah, kira-kira" (Yukie H. Rushdie, Pemimpin
Redaksi WahanaNews)-qnt
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.