WAHANANEWS.CO, Jakarta – Deputi Eksplorasi, Pengembangan, dan Manajemen Wilayah Kerja Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Rikky Rahmat Firdaus mengatakan bahwa pada bulan Maret lalu, pihaknya telah diundang langsung oleh Shell ke kantor pusat untuk meyakinkan para investor.
SKK Migas mengungkapkan perusahaan raksasa migas global yakni Shell menyampaikan ketertarikannya untuk kembali berinvestasi di sektor hulu migas RI.
Baca Juga:
Shell Tinggalkan Bisnis SPBU, Merek Tetap Dipakai
Hasil dari pertemuan tersebut, Shell lalu menghadiri gelaran Indonesia Petroleum Association (IPA) dan telah membeli data melalui MDR (Membership Data Room).
"Pak Kepala memerintahkan kami untuk mengundang Shell ke Indonesia di acara gelaran IPA Indonesia Petroleum Association Kami undang balik, beliau hadir dan beliau menyampaikan secara verbal ketertarikan untuk masuk kembali ke Indonesia," ujar Rikky di Kantor SKK Migas dikutip Selasa (22/7/2025).
Menurut Rikky, bukti ketertarikan Shell terhadap investasi hulu migas RI terlihat ketika raksasa global tersebut sudah membeli data MDR seharga US$ 30.000. Oleh karena itu, pihaknya pun ingin memastikan agar Shell merasa nyaman untuk berbagai risiko berinvestasi di Indonesia.
Baca Juga:
Harga BBM Non Subsidi Serentak Turun di Seluruh SPBU
"Dan ini dibuktikan dengan Shell membeli data melalui MDR. Jadi dia yang ikutan juga beli US$ 30.000 itu sudah memasukkan ke negara gitu untuk melihat-lihat opportunity," katanya.
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah menyiapkan sejumlah Wilayah Kerja (WK) migas untuk ditawarkan kepada perusahaan kelas kakap seperti Chevron dan Shell. Salah satunya yakni di Area Warim, Papua yang diklaim mempunyai potensi migas lebih besar dibandingkan Blok Masela.
Plh Dirjen Migas Tri Winarno mengatakan bahwa setidaknya masih ada beberapa sumur migas potensial yang bisa dikelola oleh para investor asing tersebut. Termasuk salah satunya Area Warim yang saat ini pengelolaannya dibagi menjadi dua wilayah kerja yakni Akimeugah 1 dan Akimeugah 2.