WahanaNews.co | Menteri Koperasi dan UKM (Menko UKM) Teten Masduki menyayangkan mayoritas produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan produk impor.
“Saya masih sedih karena yang dijual (UMKM) mayoritas produk dari impor,” ujar Teten dalam launching Smesco Hub Timur, Bali, Jumat (30/9/2022).
Baca Juga:
Menkop UKM Tagih Janji DPR untuk Segera Bahas RUU Perkoperasian
Di sisi lain, Teten mengatakan sekitar 19,5 juta sampai 20 juta UMKM sudah masuk ke ekosistem digital saat ini.
Ia menargetkan 30 juta UMKM masuk ke sektor digital pada 2024.
"Hari ini digitalisasi kita sudah 19,95 juta hampir 20 juta (UMKM) dan target kita 30 juta pada 2024," jelas Teten.
Baca Juga:
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki Ikuti Jalan Santai Launching HPN 2024 di Monas
Berusaha Kurangi UMKM
Menteri Koperasi dan UKM (Menko UKM) Teten Masduki akan mengurangi jumlah usaha mikro di Indonesia.
"Kami ingin (usaha) mikro dikurangi. Bukan diperbanyak," ungkap Teten dalam Launching Smesco Hub Timur, Bali, Jumat (30/9).
Jika usaha mikro terus bertambah dan semakin banyak, sambung Teten, berarti Indonesia gagal membangun sektor ekonomi formal. Dengan kata lain, RI gagal membangun industri.
"Sering saya kalau bertemu kepala daerah laporan ke saya, bagus, dan mikronya banyak. Itu artinya kita gagal membangun sektor ekonomi formalnya. Kita gagal membangun industri, sehingga orang tidak punya pekerjaan, akhirnya bikin warung, bikin bubur, keripik, kerupuk dan lain sebagainya," papar Teten.
Ia menambahkan bahwa nilai digital ekonomi RI sudah lebih dari Rp300 triliun. Untuk itu, Teten berharap jumlah UMKM yang masuk ke ekosistem digital terus meningkat. [rin]