WahanaNews.co, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani punya alasan khusus tak merestui permintaan anggaran yang diajukan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Ini diungkap oleh Staf Khusus Menkeu Yustinus Prastowo usai nama sang Bendahara Negara diseret dalam debat ketiga calon presiden.
Baca Juga:
Kinerja Pendapatan Negara Tahun 2024 Masih Terkendali, Menkeu: Ada Kenaikan Dibanding Tahun 2023
"Pada masa pandemi covid-19, dibutuhkan respons kebijakan yang baik dan penanganan dengan segenap daya upaya untuk dapat mengatasi dampak kesehatan, sosial, dan ekonomi," kata Prastowo dalam keterangan resmi, Senin (8/1/24).
Salah satu langkah yang diambil adalah mengotak-atik postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), termasuk refocusing anggaran. Kebijakan yang diklaim Prastowo didukung DPR RI ini ditempuh dengan maksud memprioritaskan duit negara untuk penanganan pandemi dan sederet dampaknya.
Upaya ini lantas dibawa ke Sidang Kabinet dan ditindaklanjuti dengan berbagai koordinasi antara kementerian/lembaga (K/L). Prastowo menegaskan tidak hanya Kementerian Pertahanan pimpinan Prabowo yang terdampak, melainkan semua K/L.
Baca Juga:
Hadiri Rakornas Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Tahun 2024, Menkeu: Awal Sinergi yang Baik
"Refocusing dilakukan K/L dengan memblokir anggaran dari kegiatan yang diusulkan ditunda oleh K/L. Kegiatan dan anggaran yang dilakukan blokir dapat dilakukan relaksasi (buka blokir) sesuai prioritas dan kondisi anggaran," jelasnya.
Prastowo menegaskan refocusing kegiatan serta anggaran diputuskan dan ditetapkan masing-masing pimpinan kementerian/lembaga. Setiap K/L memetakan sendiri mana sekiranya kegiatan yang bisa ditunda di masa pandemi tersebut.
Anak buah Sri Mulyani itu menekankan bahwa setiap menteri dan pimpinan lembaga yang paham kegiatan mana yang prioritas. Ia juga menyebut para pimpinan K/L yang tahu program mana yang bisa ditunda sementara waktu saat itu.