"Kadang cuma buat makan sama pacar, atau beli baju. Mereka tidak tahu kalau itu akan gulung menjadi utang yang mereka harus tetap bayar," terang dia.
Adapun, kredit macet juga akan pengaruh kepada anak muda yang ingin mencari kerja. Rekrutmen pegawai baru saat ini sudah memperhitungkan kondisi keuangan sebelum merekrut pegawai baru.
Baca Juga:
Industri Fintech Bergolak di IFSE 2024, OJK Serukan Perlindungan Konsumen
"Kami mengajak anak-anak bertanggung jawab secara keuangan," kata dia.
Jakpat merilis hasil survei tentang kebiasaan penggunaan aplikasi keuangan atau financial technology (fintech) selama Semester II-2023. Menurut survei tersebut, satu dari empat orang menggunakan paylater sebagai opsi pembayaran.
Survei ini, yang melibatkan responden dari generasi X, Milenial, dan Gen Z, fokus pada tiga jenis pembayaran digital, yaitu e-wallet, internet/mobile banking (termasuk mobile/internet/digital banking dan kartu debit virtual), buy now pay later (BNPL) atau yang dikenal sebagai pay later, serta pinjaman online (pinjol) dan peer to peer (P2P lending).
Baca Juga:
OJK dan FSS Korea Bahas Pengawasan Lintas Batas dan Kerja Sama Keuangan
Secara keseluruhan, ada berbagai faktor yang dipertimbangkan ketika memilih platform fintech.
Beberapa di antaranya adalah kepercayaan dengan OJK mencapai 55 persen, kemudahan metode pembayaran sebanyak 54 persen, dan aplikasi yang ramah pengguna atau user-friendly sebanyak 50 persen.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.