Minyak makan merah ini, lanjutnya, jangan bersaing dengan yang besar, kalau yang kecil bersaing dengan yang besar pasti kalah. Jadi ini pemihakan pemerintah kepada petani sawit.
Supaya minyak makan merah diproduksi dengan murah dan bisa dibeli masyarakat sekitar, papar dia, maka pembangunannya itu per 1.000 hektare satu mini plant CPO dengan hasil produksi diperkirakan 10 ton per hari dan hasil produksinya bisa diserap dua kecamatan.
Baca Juga:
Menkop UKM Tagih Janji DPR untuk Segera Bahas RUU Perkoperasian
"Inilah konsep pabrik yang terintegrasi. Jadi kebunnya, pabriknya dan pasarnya satu kawasan , sehingga biaya produksinya bisa ditekan lebih murah," katanya.
Teten mengemukakan, untuk Detail Engineering Design (DED) pabrik minyak makan merah sudah selesai dan pabrik sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI).
"Badan Standarisasi Nasional dengan BPOM sudah mengeluarkan DED dan ada di tempat saya. Presiden minta pabrik minyak makan merah hanya khusus untuk koperasi petani sawit," pungkasTeten. [eta]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.