WahanaNews.co | Mengikuti tren masyarakat dalam memenuhi berbagai kebutuhan secara online, marketplace pun berkembang menjadi platform bisnis yang dipercaya tidak hanya oleh masyarakat sebagai konsumen tetapi juga oleh pedagang.
Beragam keuntungan dan fasilitas yang ditawarkan menjadi daya tarik tersendiri yang membuat mereka memilih marketplace untuk mengembangkan usahanya.
Baca Juga:
Mudahkan Pelanggan Bayar Listrik, PLN Mobile Jalin Kolaborasi dengan MotionPay
Perusahaan riset pasar Ipsos menjelaskan bahwa dengan momentum tinggi tertentu membawa lebih banyak peluang di bulan Ramadhan, pasar atau belanja online dipandang sebagai keuntungan yang dapat membantu penjual memaksimalkan penjualan.
Tingginya animo masyarakat untuk berbelanja di e-commerce selama Ramadan mendorong para pelaku bisnis memanfaatkan momentum ini untuk mengembangkan usahanya. Berdasarkan survei Ipsos, keuntungan yang paling dialami penjual adalah kampanye bertema.
Andi Sukma, Country Service Line Group Leader, Observer, Customer Experience & Channel Performance, Ipsos Indonesia mengatakan kehadiran marketplace menjadikan e-commerce salah satu pilihan terbaik bagi masyarakat untuk memenuhi berbagai kebutuhan secara mudah, praktis, dan hemat waktu.
Baca Juga:
Wamendag Roro Serahkan Penghargaan Perlindungan Konsumen 2024 kepada Para Kepala Daerah
“Berdasarkan survei Ipsos, manfaat yang paling dirasakan oleh seller adalah adanya kampanye tematik (66 persen), ragam pilihan layanan pengiriman (57 persen), fitur-fitur interaktif (52 persen), muncul lebih banyaknya potensi pelanggan (43 persen), dan berujung pada aspek utama banyaknya promo menarik (95 persen) yang diberikan oleh marketplace selama bulan Ramadan,” ujar Andi, melansir Jawapos.com, Selasa (28/3/2023).
Mengacu pada hasil riset di atas, menjelang momentum Ramadan, marketplace juga dinilai memiliki peran yang signifikan untuk memfasilitasi dan mempersiapkan secara lebih baik dalam aspek-aspek yang dimiliki untuk menciptakan ruang bagi seller meningkatkan bisnis mereka, salah satunya melalui daya tarik yang dihadirkan.
Survei ini juga mengungkapkan faktor-faktor yang mempengaruhi para online seller dalam memilih platform marketplace yang mereka gunakan.
Di mana 84 persen dari responden mengaku bahwa promosi dan kampanye tematik menjadi fitur yang paling sering dimanfaatkan dan membawa dampak positif terhadap bisnis mereka, disusul oleh fitur live streaming (81 persen), dan konten video singkat (55 persen).
Kemudian, survei Ipsos juga mencatat setidaknya ada tiga manfaat utama yang paling dirasakan oleh para mitra pedagang ketika menggunakan platform marketplace adalah membantu meningkatkan omzet penjualan (84 persen), memperluas jangkauan pasar (72 persen), serta membantu menghemat biaya promosi yang dikeluarkan (69 persen).
Banyak inovasi yang dihadirkan oleh platform marketplace saling berkesinambungan untuk membantu seller dalam mengembangkan bisnis dan mendapatkan keuntungan, serta merasakan manfaat yang maksimal.
Dari hasil survei terbaru Ipsos, Shopee (65 persen) diasosiasikan sebagai marketplace yang paling memberikan omzet terbesar bagi bisnis para online seller, berada di atas Tokopedia (16 persen), TikTok Shop (9 persen), serta Lazada (6 persen).
Lebih dari itu, berdasarkan pilihan responden, Shopee (59 persen) juga menjadi marketplace di urutan pertama yang paling memberikan keuntungan terbanyak bagi bisnis para online seller, diikuti oleh Tokopedia (20 persen) di urutan kedua, dan TikTok Shop (8 persen), dan Lazada (7 persen).
Untuk mengetahui seberapa baik citra pemain E-Commerce atau platform marketplace menurut para seller, Ipsos menggunakan beberapa indikator. Pertama, yang dipakai adalah indikator Top Of Mind (TOM), Shopee unggul dibanding marketplace lainnya.
Shopee (67 persen) menempati urutan pertama di benak online seller, diikuti oleh Tokopedia (16 persen), TikTok Shop (6 persen), serta Lazada (6 persen). Artinya ketika para online seller mendengar platform marketplace, Shopee menjadi merek yang pertama kali muncul di benak mayoritas seller.
Kemudian berdasarkan indikator Brand Used Most Often (BUMO), platform marketplace yang paling sering digunakan oleh mayoritas online seller adalah Shopee unggul di peringkat pertama dengan angka 80 persen, disusul oleh Tokopedia (10 persen), TikTok Shop (6 persen), dan Lazada (3 persen).
Selain itu, menggunakan pendekatan Loyalty Ratio, diketahui performa Shopee dinilai sangat baik dengan persentase 84 persen, diikuti oleh Tokopedia (14 persen), TikTok Shop (10 persen), dan Lazada (6 persen).
“Melalui hasil survey kami dengan indikator utama Top of Mind (TOM) dan Brand Used Most Often (BUMO), terlihat bahwa Shopee masih menduduki posisi pertama dibandingkan dengan kompetitornya. Tidak hanya itu, pada indikator Loyalty Ratio, Shopee juga mendapatkan skor tertinggi, yang artinya mayoritas online seller menjadikan Shopee sebagai platform marketplace andalannya,” terang Andi. [afs/eta]