WahanaNews.co, Jakarta - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menekankan peran penting civitas akademika dalam pembangunan Indonesia, diantaranya adalah melakukan kajian penelitian dan analisis evidence based, memberi masukan/kritik secara konstruktif, mengawasi pelaksanaan pembangunan, serta aktif sebagai agent of change.
Hal ini Wamenkeu ungkapkan saat memberikan Kuliah Umum di Universitas Lambung Mangkurat, pada Jumat (29/9) di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Baca Juga:
Wamenkeu Suahasil Ajak Generasi Muda Belajar Investasi Sejak Dini
“Saya yakin bahwa kontribusi paling utama dari dunia akademik adalah melakukan kajian, penelitian, analisis, memunculkan knowledge, munculkan evidence. Ini fungsi utama dunia akademik. Kami di pemerintahan sangat memerlukan kajian penelitian, masukan, dan juga analisis evidence dan knowledge tersebut,” terang Wamenkeu.
Kedua, civitas akademika diharapkan mampu memberi masukan/kritik secara konstruktif terhadap kebijakan-kebijakan pemerintah. “Beri masukan, beri kritik pakai data. Pakai pemahaman, pakai teori. Kritik yang diberikan dengan baik pasti bisa diterima dengan baik,” lanjut Wamenkeu.
Selanjutnya, peran civitas akademika adalah mengawasi pelaksanaan pembangunan secara bersama-sama untuk menjaga akuntabilitas demi tujuan kesejahteraan bersama.
Baca Juga:
Wamenkeu Anggito Abimanyu Bagikan Oleh-Oleh dari Retreat Kabinet di Magelang
“Pelaksanaan pengawasan ada tata kelolanya. Tapi kampus tetap bisa melakukan pengawasan, (dengan) melihat fenomena yang ada di masyarakat menyampaikan kepada pengambil kebijakan apa yang dilihat,” kata Wamenkeu.
Terakhir, Wamenkeu mengatakan bahwa civitas akademika harus aktif sebagai Agent of Change, tidak hanya sebagai penggagas tetapi juga pelaku perubahan untuk mengembangkan daerahnya masing-masing.
“Kampus adalah memang kita maksudkan untuk itu (agent of change). Karena itu kehidupan kampus menjadi sangat penting, bahkan kami di Kementerian Keuangan kita berusaha mendukung semua kampus. Dan sejak 15 tahun yang lalu bahkan kita mendukung anak-anak Indonesia untuk belajar lebih tinggi lagi, termasuk seperti (melalui) program beasiswa LPDP,” jelas Wamenkeu. Demikian dilansir dari laman kemenkeugoid, Minggu (1/10).
[Redaktur: JP Sianturi]