WAHANANEWS.CO, Jakarta - Wakil Presiden Amerika Serikat loyalis Donald Trump, JD Vance, melabel China sebagai negara petani kecil atau rakyat jelata.
Pernyataan Vance itu membuat Beijing murka. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lin Jian menilai komentar Vance itu sebagai kelakuan yang "bebal dan kurang ajar."
Baca Juga:
China Serang Balik! Tarif Naik Jadi 84%, Trump Dibuat Pusing
Vance sebelumnya mengatakan bahwa AS meminjam uang dari rakyat jelata China.
Kepada Fox News seperti dikutip dari AFP, Vance menyatakan kenaikan tarif yang diterapkan Trump merupakan obat penawar terhadap "ekonomi globalis" uang ia nilai tidak berhasil bagi warga AS.
"Kita meminjam uang dari para petani China untuk membeli barang-barang yang diproduksi orang-orang China ini," ujar Vance.
Baca Juga:
Trump Naikkan Tarif ke 104%, China Santai: Kami Punya Jurus Balasan
"Itu bukanlah resep dari kesejahteraan ekonomi. Ini bukan resep untuk harga murah dan ini bukan resep bagi pekerjaan yang bagus di Amerika Serikat," ia menambahkan.
Beijing kemudian menilai pernyataan Vance itu amat merendahkan rakyat China.
"Posisi China dalam hubungan ekonomi dan perdagangan antara China dan AS sudah sangat jelas," Lin Jian mengatakan.